BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam meningkatkan perekonomian Kalsel memang tak bisa diremehkan, namun hingga saat ini belum ada data yang valid mengenai peranan dan jumlah pelaku UMKM di Kalsel.
Hal ini diutarakan Kepala Dinas (Kadis) Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Kalsel, Gustafa Yandi, dalam pertemuan tahunan Industri Data Jasa Keuangan 2019, yang dilaksanakan di Hotel Golden Tulip, Banjarmasin, Selasa (29/1/2019) siang.
“Oleh karenanya, kami akan bekerja sama dengan pemerintah kota maupun pemerintah provinsi untuk mendata UMKM di Kalsel,” ujar Yandi kepada wartawan.
Berdasarkan UU 23 Tahun 2014, Yandi menerangkan, pihaknya akan berkerja sama dengan pemerintah, yang mana nantinya dalam proses pendataan untuk usaha kecil dan usaha mikro akan ditangani oleh pemerintahan kabupatan/kota, sedangkan untuk usaha menengah akan ditangani oleh pemerintah provinsi.
Sementara ini, disebutkannya, dalam data yang belum valid, UMKM yang ada di seluruh wilayah Kalsel berjumlah sebanyak 39 ribu.
“Semoga pada akhir tahun 2019 nanti kami sudah bisa mengumpulkan seluruh data yang ada. (mj-033/dny)