Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kriminal & Peristiwa

Kasus Positif Covid-19, Masyarakat Kurang Patuh PHBS

Avatar
334
×

Kasus Positif Covid-19, Masyarakat Kurang Patuh PHBS

Sebarkan artikel ini

Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Banjar terus meningkat, karena kurang patuhnya masyarakat dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

MARTAPURA, Koranbanjar.net – Kesimpulan itu, sesuai hasil evaluasi tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) usai berkunjung ke Kabupaten Banjar.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Liaison Officer (LO) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Brigjen (Purn) Pol Drs Agus Budiman Manalu mengaku, pihaknya ditunjuk Presiden Jokowi untuk memeriksa apa yang terjadi di Kabupaten Banjar terkait kenaikan kasus positif secara signifikan.

Ia menjelaskan, evaluasi timnya menyimpulkan bahwa perkembangan kasus positif di Kabupaten Banjar terjadi akibat kurang patuhnya masyarakat dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Penyebaran pertama, berasal dari kluster Gowa. Tapi, kepatuhan masyarakat yang menjadi kunci utama dalam memutus penyebaran Covid-19. Kalau masyarakat masih belum patuh, penyebaran Covid-19 di Kabupaten Banjar akan sulit ditekan,” jelas Agus, Rabu (10/6/2020), di Kantor BPBD Kabupaten Banjar.

Kepala BPBD Irwan Kumar menerangkan, selain kurangnya kepatuhan masyarakat juga keterbatasan alat menjadi penyebab karena mengalami keterlambatan dalam menunggu hasil swab test.

“Nanti, mereka (BNPB) akan menambah alat. Kemungkinan, berupa mobil yang dapat melakukan swab test. Mobil yang dulu dipakai di Surabaya akan dipindah ke sini. Sehingga, akan mengurangi antrean swab test di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Banjarbaru,” ungkapnya.

Menurut Irwan, Kabupaten Banjar juga masih terkendala alat rapid test. Sehingga, belum bisa melakukan rapid test minimal 10 persen penduduk.

“Tadi, dr. Diauddin (Jubir GTPP Covid-19 Kabupaten Banjar) menyampaikan, masih berharap mendapat bantuan alat rapid test.

Kata dia, kurang lebih 560 ribu jiwa penduduk Kabupaten Banjar harus melakukan rapid test. Minimal 10 persen. Sedangkan, sekarang baru tiga ribu yang sudah rapid test. Masih kurang banyak (yang belum rapid test).

“Memutus penyebaran Covid-19, sangat penting. Tiga hal yang dianjurkan untuk dilakukan yaitu memakai masker, cuci tangan, phsycal distancing,” pungkasnya. (har/ykw)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh