Masih ingat dengan kasus dugaan penipuan travel umrah PT Naila Syafaah Wisata Mandiri yang menyebabkan ratusan jemaah asal Banjarmasin Kalimantan Selatan terlunta-lunta di Jakarta? Kini, pengurus PT Naila Cabang Banjarmasin menempuh jalur hukum, menuntut tanggung jawab atas jamaah asal Banjarmasin yang masih belum diberangkatkan umrah.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Pimpinan Naila Syafaah Wisata Mandiri Cabang Banjarmasin, Rudi Hartono, Senin (31/10/2022) di Banjarmasin, terus menuntut tanggung jawab kantor pusat PT Naila Jakarta terutama pemilik dan direkturnya untuk tetap memberangkatkan umrah jemaah Banjarmasin Kalsel yang tertinggal.
“Berbagai upaya terus-menerus kami lakukan, selalu menanyakan kepada kantor pusat tentang nasib jemaah yang belum berangkat, hingga langkah hukum,” ungkapnya.
Terkait langkah hukum seperti apa, Rudi menyampaikan persoalan ini ia serahkan kepada kuasa hukumnya dari D’Perfect Lawyer dan Patners.
“Kemungkinan kami akan minta proses hukum di Polda Kalsel,” ujarnya.
Ditanya bagaimana kondisi physicologi para pengurus PT Naila Syafaah Wisata Mandiri di Banjarmasin paska kejadian dugaan penipuan oleh Owner dan Dirut Naila Syafaah sebulan yang lalu?
Rudi mengaku tidak menyangka pimpinan dan pemilik travel umrah Naila Syafaah tega diduga menipu dan membawa kabur uang ratusan jemaah yang ingin melaksanakan ibadah umrah ke tanah suci Makkah.
“Hingga sekarang kondisi kami, mental dan jiwa kami jujur sangat terguncang dan terbebani terus menerus memikirkan bagaimana caranya agar jemaah yang tertinggal ini bisa berangkat umrah,” akunya.
Karena kata Rudi, puluhan calon jemaah umrah yang tertinggal terus menanyakan perihal keberangkatan mereka.
Namun lanjut Rudi sampai sekarang kantor pusat belum memastikan kapan dan tanggal berapa bisa memberangkatkan puluhan calon jemaah yang tertinggal.
“Jawabannya selalu tetap diusahakan, tetap diupayakan. Namun tidak menyebut kepastian kapan berangkat,” ucapnya.
Hingga sekarang pun imbuh Rudi, para pengurus Naila Syafaah di Banjarmasin tidak pernah lagi bertemu pemilik dan Dirut Naila Syafaah semenjak tanggal 22 September 2022.
“Sampai sekarang kami tidak pernah bertemu dan tidak mengetahui dimana keberadaan owner dan Dirut,” akunya lagi.
Bahkan Rudi rela pinjam uang kepada temannya untuk bisa memberangkatkan 4 orang jemaah dari 146 calon jemaah umrah yang belum berangkat.
Sebelumnya total keseluruhan calon jemaah belum berangkat sekitar 176 orang. Kemudian pada 22 Oktober ada pemberangkatan sebanyak 23 orang.
“Sementara 4 orang tadi akan berangkat pada 3 November lusa,” sebutnya.
Itupun sambung Rudi, setiap hari temannya yang meminjamkan uang selalu menagih.
“Bayar bang, bayar bang. Akhirnya dengan dicicil lunas,” pungkasnya.
Saat ini semua jemaah asal Kalsel yang sempat terlantar di Jakarta, sudah pulang ke daerah masing-masing.
Calon jemaah PT Naila Syafaah Wisata Mandiri yang belum berangkat antara lain dari Banjarmasin, Amuntai, Balangan dan Pelaihari. (yon/sir)