BANJARMASIN, koranbanjar.net – Pohon kasturi Sekarang keberadaanya di tinggalkan masyarakat, namun tetap dinanti buahnya. Tidak hanya manusia tetapi binatang seperti burung-burung menyukai buah yang satu ini.
Ketua Konservasi Flora dan Fauna Kalimantan Selatan, Zulfa Asma Fikra dalam tulisannya mengungkapkan, pada 1 Januari 2014 dilakukan Asesmen Oleh Tim ahli IUCN terhadap keberadaan tanaman kasturi di alam liar, kemudian dipublikasikan 2016 oleh lembaga konservasi international union for conservation of nature (IUCN). yang menyatakan bahwa kasturi dinyatakan punah di alam atau EXtinct in the Wild (EW).
“Kita warga Kalimantan Selatan patut berbangga diri mempunyai buah yang lezat dan harum semerbak ini, mari kita lestarikan dan cintai buah-buahan lokal untuk menunjang pertumbuhanya dan pertumbuhan ekonomi kecil,” tuturnya kepada koranbanjar.net hari ini, Senin (10/2/2020) saat ditemui di gedung DPRD Kalsel Banjarmasin.
Salah satu aksi lingkungan yang sedang giat dilakukan adalah gerakan menanam pohon kasturi di daerah percontohan tumbuhan buah lokal yang langka khususnya pohon kasturi di kawasan lahan basah, seperti di Desa Anjir Muara Kabupaten Barito Kuala.
Gerakan penanaman pohon kasturi ini diinisiasi Zulfa asma vikra, seorang pegiat lingkungan yang juga anggota DPRD Kalimantan Selatan dari Fraksi Demokrat.
“Gerakan tanam pohon kasturi ini harus digalakkan terus untuk kelestarian keanekaragaman buah-buah lokal di Kalsel khususnya maskot Kalsel,” tandas Zulfa.(yon)