BANJARMASIN, koranbanjar.net – Masyarakat Banjarmasin dihebohkan dengan kedatangan kapal legendaris milik Angkatan Laut, Dewaruci yang bersandar di pelabuhan Trisakti Rabu, (21/02).
Kapal yang dibuat tahun 1952 dan baru diluncurkan tahun 1953 ini kedatangannya ke Banjarmasin dalam rangka Latek (latihan praktik) Taruna Angkatan Laut Tingkat III Angkatan 64. Hal ini dikatakan kru senior Kri Dewaruci, Heru Suhendro dengan pangkat Pelda.
“Kedatangan KRI Dewaruci ini dalam rangka latihan praktik Angkatan Laut tingkat III angkatan 64, mereka hanya 10 hari praktik di Dewaruci dengan rute Surabaya ke Banjarmasin selama tiga hari, lanjut ke Semarang, kemudian kembali lagi ke Surabaya,” jelasnya kepada koranbanjar.net.
Menurut pria yang sudah 30 tahun wara-wiri di Dewaruci ini bercerita, kalau pertama kali ini kapal Dewaruci berlabuh di Kota Seribu Sungai, sungguh sangat berkesan walau cuma tiga hari.
“Alhamdulillah saat kami memasuki wilayah perairan Kalimantan Selatan hingga bersandar di pelabuhan Trisakti, tidak ada kendala semua lancar dan memberikan kami pengalaman serta masukan tentang alur sungai yang ada di sini. Juga tentang pasar terapungnya yang selama ini hanya kami lihat lewat media massa, sekarang kami menyamperin langsung dan sungguh memberikan kesan yang luar biasa,” ungkapnya.
Sejak kedatangan sampai hari ini terus bergulir dan tiada henti berbondong-bondong masyarakat Banjarmasin dari berbagai kalangan termasuk pelajar dari beberapa sekolah di Banjarmasin tak luput menggunakan kesempatan emas untuk melihat kegagahan KRI Dewaruci yang memiliki layar dan tiang dengan dihiasi kibaran bendera berbagai negara.
Sudah 55 negara dikunjungi kapal yang di komandani Letkol Laut Rahadia Rahmadi SE ini.
Juga ada serta lambang “DEWARUCI” yaitu dalam filsafat Hindu tentang dewa yang memiliki kejujuran dan keberanian dalam cerita Ramayana dan Mahabharata.
Terakhir wartawan koranbanjr.net, berbincang-bincang dengan salah satu pengunjung KRI Dewaruci di saat sedang asik berfoto selfi bareng rekan-rekannya, pengunjung mengatakan momen ini jarang terjadi karena kesempatan yang mungkin tidak datang dua kali.
Dia sampai rela minta ijin libur kerja hanya demi ingin melihat kapal yang memiliki keistimewaan di mata negara-negara Eropa ini.
” Saya rela minta ijin ke atasan libur kerja demi bela-belain agar bisa liat KRI Dewaruci yang banyak mengukir sejarah ini dan sangat disayangkan bila momen ini terlewat, apalagi waktunya cuma 3 hari, belum tentu suatu saat akan datang lagi,” ungkap karyawan ekspedisi ini kepada koranbanjar.net dengan nada riang.
Sebagaimana diketahui, KRI Dewaruci yang berpangkalan di Surabaya, ditugaskan sebagai kapal latih yang berlayar di kepulauan Indonesia dan juga ke luar negeri. KRI Dewaruci merupakan satu-satunya kapal layar tiang tinggi yang masih layak jalan dari tiga yang pernah diproduksi indonesia.
Pada 1 Oktober 1953, KRI Dewaruci masuk dalam jajaran Armada RI dan diresmikan sebagai kapal latih bagi Taruna Akademi Angkatan Laut yang berbasis di Surabaya.
KRI Dewaruci telah melakukan misi pelayaran hingga ke berbagai negara dunia. Setelah 11 tahun diluncurkan, KRI Dewaruci melakukan misi keliling dunia yang pertama kali, menyusuri Samudera Hindia, Terusan Zues, Samudera Atlantik, Benua Amerika, lalu ke Terusan Panama hingga ke Samudera Pasifik.
Misi keliling dunia pertama tersebut ditempuh dalam kurun waktu 9 bulan dari Maret hingga November 1964. Hingga di tahun 2013, KRI dewaruci melakukan palayaran keliling dunia ke berbagai negara tujuan dalam mengemban misi latihan bagi taruna angkatan laut, misi diplomasi internasional dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke berbagai negara yang disinggahi.(leo)