Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Banjarmasin

Kampung Banyiur Luar Gelar Tarian Mistis Manopeng, Dipercaya Dapat Memanggil Roh Halus Hingga Penolak Bencana

Avatar
557
×

Kampung Banyiur Luar Gelar Tarian Mistis Manopeng, Dipercaya Dapat Memanggil Roh Halus Hingga Penolak Bencana

Sebarkan artikel ini
Para penari mistis Manopeng di Kampung Banyiur Luar Banjarmasin. (Foto: Koranbanjar.net)
Para penari mistis Manopeng di Kampung Banyiur Luar Banjarmasin. (Foto: Koranbanjar.net)

Kampung Banyiur Luar Kota Banjarmasin menggelar kesenian tarian bernuansa mistis bernama Manopeng, untuk mengundang atau memanggil roh para leluhur dan makhluk halus lainnya.

BANJARMASIN, koranbanjar.net Ferdy Irawan salah satu pihak keluarga juga merupakan keturunan sesepuh pencipta Kesenian Tari Mistis Manopeng, dalam sambutannya dirinya menyampaikan tujuan diadakannya acara ini terutama untuk menolak bala, atau bencana yang bakal terjadi di kampung tersebut.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Seni Manopeng ini juga adalah agenda rutin keluarga setiap tahun, silaturahmi bagi seluruh keturunan atau anak cucu penerus kesenian Tari Manopeng,” ungkap Ferdy dalam sambutan dihadapan ratusan penonton malam itu, Minggu,(13/8/2023).

Kemudian lanjutnya, tradisi turun temurun selama 150 tahun ini, sudah menjadi bagian kesenian budaya banjar yang resmi dan terdaftar di Pemerintah Kota Banjarmasin.

Adapun tujuan memanggil roh halus sekaligus roh para leluhur adalah untuk memberi makan kepada mereka, agar seluruh keturunan keluarga Tari Manopeng tidak dianggu atau ditimpa penyakit, bisa dikatakan babarasih (bersih-bersih) termasuk kampung khusus Banyiur Luar.

“Acara ini dilaksanakan setiap bulan Muharram. Tujuannya untuk bersih-bersih atau menolak bala, agar kami dan warga kampung sini (Banyiur Luar) tidak ditimpa bencana atau sakit,” terangnya.

Dari pengamatan koranbanjar.net di lokasi acara, seorang pria tua berbaju kuning lengan panjang, memulai pertunjukan menari dengan berlenggak-lenggok dan topeng di wajahnya.

Jiwanya sudah dikuasai roh halus, menyatu dengan karakter topeng. Sebelum menari, kakek ini terlebih dahulu mencium asam berorama kemenyan lalu dipercikan air kembang ke wajahnya.

Kemudian setelah sadar, disusul penari lain juga dari laki-laki masih keturunan dari leluhur penari Manopeng, hingga tak kalah menariknya sekelompok penari remaja perempuan dengan menggunakan pakaian adat banjar ikut tampil menari.

Dengan wajah ditutup topeng para penari remaja perempuan ini mulai hanyut tak sadarkan diri berlenggak lenggok, dengan gaya tangan lemah gemulai mengiringi genderang alunan musik khas banjar.

Sementara suasana malam itu semakin terasa mistisnya, bulu kuduk mulai merinding seakan makhluk gaib dan roh-roh leluhur sudah berdatangan.

Asap harum kemenyan dan dupa mulai tercium, Sang penari perlahan bergerak terus bermain dengan topeng yang melekat di wajahnya, lincah menari mengikuti irama. Sang penari bukanlah dirinya lagi, ia telah dirasuki.

Menjelang pertunjukan berakhir, Topeng Sangkala beraksi menghentak-hentakkan kaki di atas panggung. Sangkala, topeng dengan karakter jelek ini sebagai pengusir hal-hal buruk. Sangkala yang muncul bak raja di penghujung acara adalah sebagai penanda pergelaran Manopeng akan usai.

Sekilas memang nampak sama seperti tari topeng di daerah lain, namun yang menjadi ciri khas Manopeng jiwanya tak sadarkan diri. Seseorang yang sebelumnya kaku tak bisa menari pun dalam tarian ini bisa lihai menari.

Daya tarik Manopeng terletak pada ritual mengundang para leluhur dan mahluk gaib lainnya. Detik-detik penari tak sadar diri dan kerasukan roh leluhur menjadi tontonan yang ditunggu-tunggu oleh warga sekitar.

Tampak terlihat wadai (kue) khas banjar 41 macam adalah aneka makanan dan minuman, rata-rata didominasi bahan yang bersumber dari empat bahan pokok, beras ketan, kelapa, gula aren merah, telur. Letaknya pun tak boleh sembarangan, mereka harus dipisah-pisah. Setiap sesaji ini memiliki makna yang mendalam.

Tarian yang kental dengan unsur magis ini, kini menjadi khas Banjarmasin yang wajib dan terus dilestarikan.

(yon/rth)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh