Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar

Kalsel Tertinggi Kasus Covid-19, Ketua GTPP: Presiden Beri Tugas Khusus

Avatar
314
×

Kalsel Tertinggi Kasus Covid-19, Ketua GTPP: Presiden Beri Tugas Khusus

Sebarkan artikel ini

Kalsel tercatat memiliki angka kasus virus corona terbanyak se-Indonesia berdasarkan rekapitulasi data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19. Masalah tersebut mengundang perhatian serius pemerintah pusat. Tiga pejabat negara, yakni Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Nasional Doni Minardo, Menkes RI Terawan Agus Putranto, dan Menko Bidang PMK Muhadjir Effendy, langsung diutus mengunjungi provinsi yang berjuluk Bumi Lambung Mangkurat itu.

BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Tiga pejabat itu datang ke Kalsel pada Minggu (7/6/2020) siang. Kunjungan diawali dengan mendatangi Balai Besar Tekhnik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Kalsel, Banjarbaru. Tempat itu selama ini difungsikan sebagai labolatorium untuk menguji hasil tes pasien Covid-19 di Kalsel.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Ketua GTPP Covid-19 Nasional Doni Minardo mengatakan, kunjungan mereka itu merupakan tugas khusus berdasarkan perintah Presiden Joko Widodo.

“Pak Presiden secara khusus menugaskan kami datang untuk memberikan perhatian penuh pada Kalsel,” jelasnya.

Menurutnya, grafik angka kematian akibat Covid-19 di Kalsel sangat signifikan. Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan sinergitas yang kuat dari berbagai lapisan masyarakat untuk bekerja sama mencegah penularan virurs corona.

Dari laporan Dinas Kesehatan setempat yang ia terima, warga terpapar Covid-19 di Kalsel yang digolongkan sebagai kelompok tanpa gejala atau OTG tercatat ada 79 persen.

“Kelompok ini harus hati-hati (dikarantina). Jangan sampai mendekati kelompok yang berisiko, usia lanjut, dan orang yang memiliki komorbit atau punya penyakit penyerta (bawaan),” katanya.


Baca juga: Kasus Covid-19 Kalsel Lebih 1000, Ketua GTPP Minta Peserta Ijtima Gowa Lapor


Doni meminta pemerintah setempat melibatkan berbagai tokoh masyarakat dalam menangani Covid-19 di Kalsel. “Mohon para pimpinan daerah bisa mengedukasi dan mensosialisasikan kepada tokoh adat, tokoh agama serta para pemuda agar terlibat dalam upaya tracing (pelacakan) membantu petugas lab,” pintanya.

Dia menilai langkah tersebut merupakan modal dan kekuatan untuk berhasil melawan pandemi  Covid-19.


Baca juga: PSBB Berakhir, Bus Trans Banjarmasin Kembali Dioperasikan


Dalam kunjungan tersebut, tiga penjabat negara itu menyatakan pemerintah pusat siap membantu berbagai kebutuhan Kalsel dalam memerangi Covid-19. Bantuan yang mereka sampaikan yakni 5.000 indikator untuk tes swab beserta 2 unit alat (polymerase chain reaction) PCR, 5.000 indikator RNA, 5.000 indikator (viral transport medium) VTM, 6.000 alat indikator untuk tes rapid, dan 10 kantong plasma darah mantan pasien Covid-19 untuk terapi plasma konvalesen.

Sedangkan untuk pakaian pelindung petugas medis, pemerintah memberikan 2.000 unit face shield atau pelindung wajah, 25.000 lembar masker bedah, 3.000 lembar sarung tangan medis, 3.500 lembar baju pelindung, 300 bufon CAP, 2.000 lembar masker N95. (ags/dny)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh