BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Di bidang kesehatan, Kalsel memiliki program prioritas untuk menurunkan tingkat stunting, pencegahan penyakit tuberkolosis, penurunan angka kematian ibu, dan percepatan pengendalian penyakit tidak menular.
Sejumlah upaya prioritas di bidang kesehatan tersebut dibahas dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkeda) Kalsel, Selasa (5/3/2019).
“Diperlukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan instansi terkait lain untuk penanganannya,” ucap Kadiskes Kalsel, M Muslim, saat menghadiri Rakerkeda.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Nila Djuwita F Moeloek, yang juga hadir dalam Rekerkeda ini, menyampaikan, program prioritas kesehatan Kalsel ini berkolaborasi dengan kebijakan pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan Kalsel sehat.
“Tujuannya untuk mengevaluasi dan mengantisipasi isu-isu strategis, sehingga dapat tersusun dalam dokumen kesehatan di kabupaten/kota serta provinsi,” ucapnya.
Sementara Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, dalam sambutannya, merasa bangga karena kabupaten/kota di Kalsel sudah memperlihatkan kondisi kesehatan masyarakat yang menggembirakan/
“Inilah yang dinamakan Bergerak untuk mewujudkan Kalsel sehat,” ucapnya.
Diketahui, dari 100 ribu kelahiran hidup selama 2018, angka kematian ibu (AKI) tercapai 108 dari target 135. Sedangkan angka kematian bayi (AKB) tercapai 10 dari target 33 per seribu kelahiran hidup.
Sementara angka kematian balita (Akaba) di 2018, terealisasi 11 per seribu kelahiran hidup dari target 25 per seribu kelahiran hidup. Prevalensi stunting pada 2018 terealisasi 31,5 persen dari target 34 persen. (adv/ykw/dny)