BANJARBARU, koranbanjar.net – Kasus Narkotika nampak tak kunjung henti, bahkan semakin meningkat di Provinsi Kalimantan Selatan. Saat ini, Kalsel menduduki peringkat ke enam se Indonesia pada tahun 2019, Senin (28/10/2019).
Diwartakan sebelumnya, menurut data Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2018 lalu, tercatat ada 55.598 orang pengguna narkoba. Dimana 27 persen pengguna narkoba merupakan generasi muda. Kalsel pun tercatat di 2018, berada diurutan 17 dari 34 provinsi di Indonesia sebagai pengguna narkoba.
Asisten I bidang Pemerintahan Pemprov Kalsel Siswansyah mengatakan, hindari pengedar maupun pemakai narkoba karena ini sudah darurat bagi bangsa Indonesia khususnya banua.
“Menurut data yang kami himpun, Kalsel peringkat ke enam peredaran narkoba se Indonesia. Seringlah melakukan patroli dan pengintaian membantu kepolisian, ya memang berat tapi jika kita mampu tak ada masalah. Sebab, jika kita bersatu dan bersinergi dengan hukum maka bisa dilaksanakan dengan baik,”ujarnya dalam sambutan Gubernur Kalsel yang dibacakannya.
Dalam acara pembukaan in house training diklat kualifikasi Pemadam I dan sosialisasi bahaya narkoba serta kesiapan menghadapi pilkada 2020, di ruang Galam Novotel Banjarbaru itu dirinya mengajak semua agar memerangi narkoba.
“Perangilah terhadap narkoba. Narkoba memang tidal terasa tetapi yang merasakannya luar biasa!,” ucapnya
Selain narkoba, ia juga mengapresiasi kinerja Satpol PP dan Damkar yang luar biasa untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada Satpol PP dan Damkar, yang sudah banyak berkontribusi agar lingkungan aman dan damai. Apalagi selama musim kemarau 2019 diawal oktober kemarin status tanggap darurat karhutla sudah dinaikan, terkadang penerbangan delay. Asap ini masih berkumandang di angkasa karena kita masih ada lahan gambut terutama di Kota Banjarbaru, Kabupaten banjar dan Kabupaten Barito Kuala yang tidak bisa dipadamkan secara sempurna, walaupun tak benar padam apinya saya tetap bangga”ungkapnya.
Siswansyah berharap, semoga kualitas semakin meningkat mampu menghadapi apapun tantangan pekerjaan sesuai fungsi dan tugas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak hanya membangun infrastruktur, ekonomi, dan politik.
Disampaikannya pula mengenai pilkada serentak tahun 2020, pencalonan kepala daerah di 7 kabupaten Kota untuk Bupati dan Walikota serta 1 di Provinsi Kalsel yakni gubernur.
“Pada tanggal 23 september 2020 pencoblosan kepala daerah,”bebernya.
Kasatpol PP dan Damkar Provinsi Kalsel Zackli Aswan menambahkan, yang terpenting sebagai aparatur mengetahui apa fungsinya.
“Masalah narkoba bukan banyak diperkotaan saja, tetapi juga pedesaan. Bahkan, sampai ke anak-anak maka dari itu sosialisasi itu semua kita galang ke bidang narkoba dan tenaga ahlinya. Selain itu, musim apa saja juga kita harus mempersiapkan bekal apapun Satpol PP dan Damkar termasuk mempersiapkan daerah yang berpotensi terjadi banjir nantinya dan persiapan pilkada ini apalagi dalam pilkada ini banyak sistem dan aturan yang berubah. Kita harus selalu bergerak cepat,”pungkasnya. (ykw)