BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Siapa yang tidak tersentuh saat menjumpai seorang janda miskin yang hidup sendirian, ditinggal suami meninggal sejak 15 tahun silam. Melalui program “Sedekah Duafa” yang rutin dilaksanakan setiap Jumat, Yayasan Mengetuk Hati (YMH) kembali menyalurkan bantuan kepada kaum duafa.
Kalau minggu sebelumnya, staf YMH telah menyampaikan sedekah duafa kepada warga di Desa Sungai Sipai, Kecamatan Martapura Kota. Nah pagi ini, YMH menyalurkan bantuan sembako kepada Mastiah (70), warga asli Barabai, yang sudah lama menetap dan bermosili di Jl. Cokrokusumo, Kelurahan Bangkal RT 13 /01, Kecamatan Cempaka Banjarbaru.
“Beliau sudah bertahun-tahun hidup menjanda, setelah ditinggal suaminya meninggal dunia. Memang beliau punya anak lima orang, namun sudah masing-masing berumah tangga di tempat yang berbeda,” ungkap Bendahara YMH, Ratno Timur saat menyerahkan bantuan dengan staf YMH lainnya, Muhammad Riyadi dan Indri.
Ditambahkan Ratno, Mastiah telah ditinggal suaminya sejak 15 tahun silam. Berdasarkan hasil survey yang kami lakukan, warga tersebut memang layak menerima bantuan melalui program “Sedekah Duafa” yang kami gulirkan.
Program “Sedekah Duafa” ini telah mendapat dukungan dari perusahaan daerah milik Pemkab Banjar, yakni PD Baramarta. Penyelenggaraan program dilaksanakan ke beberapa daerah, khususnya kepada masyarakat Kabupaten Banjar, Banjarbaru dan sekitarnya. Program ini dilaksanakan satu pekan sekali, setiap Jumat pagi. Tim YMH secara bergilir menyerahkan bantuan kepada kaum duafa yang memang membutuhkan.
Sementara itu, Dirut PD Baramarta, Teguh Imanullah melalui Humas PD Barmarta, Haris Ardjan menyampaikan rasa syukur yang tiada terhingga, karena bisa terlibat dalam kegiatan yang penuh menafaat ini. “Kami sangat bersyukur karena dapat berpartisipasi. Kami juga sangat berterima kasih kepada Yayasan Mengetuk Hati dan koranbanjar.net yang telah menjadi pelaksana kegiatan ini. Mudah-mudahan semua mendapat ridho dari Allah Swt,” ungkap Haris.
Sebagai penutup Haris juga menambahkan, dia cukup salut dengan program yang telah diluncurkan YMH. Meski belum lama berdiri, namun sudah mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat.
Untuk diketahui, Mustiah tinggal di rumah yang sangat sempit, diperkirakan hanya berukuran sekitar 3 x 4 meter persegi. Di situ dia tidur, memasak, istrihat dan kegiatan sehari-hari lainnya. Ruang itu langsung beradar di depan pintu masuk rumahnya yang sangat kecil.(sir)