Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin memantau tiap rumah sakit rujukan penanganan pasien COVID-19, untuk ketersediaan oksigen. Dia juga terus mengimbau masyarakat Kota Banjarmasin agar selalu waspada, mengikuti prokes yang diberlakukan Pemerintah.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Virus COVID-19 terus merebak di seluruh pelosok tanah air, tak terkecuali di Kota Banjarmasin. Bahkan untuk mencegah penyebaran, dilakukan penyekatan di sejumlah pintu gerbang lintas provinsi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Dr Machli Riyadi saat ditemui koranbanjar.net mengatakan, data yang diperoleh Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, ada penambahan kasus COVID-19 di Kota Banjarmasin sebanyak 46 kasus dan total sebanyak 9.550 kasus, sedangkan kasus untuk pasien yang sembuh sudah sebanyak 9.163 orang dan yang meninggal dunia sebanyak 214 orang.
“Ketersediaan oksigen di RSUD Sultan Suriansyah aman untuk perawatan pasien COVID-19, dan sudah kami cek untuk ketersediaan oksigen, baik untuk pasien COVID maupun untuk pasien umum “, terangnya.
Begitu pula dengan oksigen di RSUD / pemerintahan untuk pasien COVID-19, ujarnya, juga menjadi perhatian. “Sangat kami perhatikan dan bisa dikatakan aman”, jelasnya.
Sementara itu dijelaskan pula, kapasitas tempat perawatan untuk pasien COVID-19 di RSUD Sultan Suriansyah yang beralamat di Jalan Rantauan Darat, Kelurahan Kelayan Selatan Kecamatan Banjarmasin Selatan, hanya tersedia 17 tempat tidur. “Jadi sebagian pasien ada yang dirawat di IGD”, ucapnya.
RSUD Sultan Suriansyah mulai diresmi dioperasikan tahun 2019, saat itu mulai ada kenaikan pasien COVID-19, bahkan dalam seminggu terakhir mengalami kenaikan signifikan.
Tidak berbeda dengan jumlah pasien COVID-19 di RSUD Ansyari Saleh yang juga mengalami kenaikan.
“Untuk masyarakat Kota Banjarmasin harus lebih berhati-hati dan tetap menjaga prokes yang sudah diberlakukan saat ini, agar tidak ada penambahan pasien COVID lagi di Kota Banjarmasin”, harapnya.
Kadinkes juga minta kepada masyarakat yang belum melakukan vaksin, agar segera datang ke Puskesmas tersekat untuk melakukan vaksinasi yang sudah diprogramkan Pemerintah.(myr/sir)