BANJARBARU, koranbanjar.net – Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengisian SKDN Kota Banjarbaru, dilaksanakan di Aula Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Kamis (15/03).
SKDN adalah status gizi balita yang digambarkan dalam suatu balok SKDN, dimana balok tersebut memuat tentang sasaran balita di suatu wilayah (S), balita yang memiliki KMS (K), balita yang ditimbang berat badannya (D), balita yang ditimbang dan naik berat badannya (N).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua TP PKK Kota Banjarbaru, Hj. Ririen Nadjmi Adhani, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, H. Abu Hanifah, Kabid SKM H Rusmadi dan para peserta Bimtek yaitu para kader Posyandu.
Ririen menyampaikan bahwa SKDN diperoleh dari hasil posyandu yang dimuat di KMS dan digunakan untuk memantau pertumbuhan balita.
“SKDN merupakan hasil kegiatan penimbangan balita yang dilakukan setiap bulan dalam bentuk histogram sederhana. Indikator ini merupakan indikator pelayanan di Pos Pelayanan Terpadu atau pos penimbangan balita,” ujarnya.
KMS adalah suatu pencatatan lengkap tentang kesehatan seorang anak. KMS harus dibawa ibu setiap kali ibu menimbang anaknya atau memeriksakan kesehatan anakmya. Dengan demikian pada tingkat keluarga KMS merupakan laporan lengkap bagi anak yang bersangkutan, sedangkan pada lingkup kelurahan bentuk pelaporan tersebut dikenal dengan nama SKDN.
Berdasarkan SKDN dari bulan ke bulan lah diketahui kemajuan program perbaikan gizi, naik turunnya D atau S dapat diinterprestasikan sebagai tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan di posyandu, sedangkan naik turunya N terhadap S dapat diartikan sebagai keberhasilan atau kegagalan mencapai tujuan kegiatan UPGK dalam Posyandu.
Untuk Kota Banjarbaru cakupan D/S sebesar 71,41% , N/D cakupannya sebesar 61,80% dan K/S 98%. Jadi kesimpulannya dari indikator yang paling sederhana di posyandu adalah “Anak Sehat Bertambah Umur Bertambah Berat Badannya” dan ini menjadi ikon dari keberadaan posyandu sekaligus juga berlaku sebagai output untuk semua kegiatan posyandu.
“Saya harap para kader posyandu yang mengikuti kegiatan Bimtek ini agar tidak segan untuk bertanya, jika ada yang masih belum dipahami tentang cara Pengisian SKDN. Karena ini bisa kita jadikan modal dalam menghadapi lomba posyandu nantinya,” pesannya.
Ririen juga berharap, para kader Posyandu yang mengikuti kegiatan Bimtek dapat membagikan ilmu yang didapat kepada kader lainnya sehingga ilmu yang didapat dapat bermanfaat bagi masyarakat di Kota Banjarbaru.(humprobjb/ana/kie)