Banjar  

Kabupaten Banjar Siap Pembelajaran Tatap Muka

Plt Kadisdik Banjar Liana Penny (kiri) bersama Bupati Banjar H Saidi Mansyur dan Kemendikbud. (Foto: Kominfo Banjar)
Plt Kadisdik Banjar Liana Penny (kiri) bersama Bupati Banjar H Saidi Mansyur dan Kemendikbud. (Foto: Kominfo Banjar)

Bupati Banjar H Saidi Mansyur melalui Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar Liana Penny menyatakan Kabupaten Banjar siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM), sebagaimana ketentuan dan persyaratan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dimasa pandemi covid-19.

BANJAR,koranbanjar.net – Ini diutarakan Liana Lenny saat audiensi  Pemerintah Kabupaten Banjar bersama Dirjen PAUD, PD dan PM Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Jumairi yang mengunjungi Bupati Banjar H Saidi Mansyur, di Mahligai Sultan Adam Martapura, Selasa (4/5/2021).

Liana Penny mengatakan, Bupati Banjar mendukung kebijakan Kemendikbud agar pembelajaran secara tatap muka akan dilaksanakan bertahap.

“Mulai saat ini kita akan koordinasi dengan sekolah-sekolah yang ada,” ujar dia.

Ditambahkan Liana, pihaknya sendiri siap melakukan pembelajaran tatap muka dimaksud karena Kabupaten Banjar sudah memenuhi dua persyaratan yang ditentukan oleh Kemendikbud.

“Dua syarat diberikan adalah guru-guru sudah divaksin lengkap dan sekolah sudah mengisi ceklis dari Kemendikbud,” kata dia.

Menurutnya, sejauh ini jumlah tenaga pengajar yang sudah divaksinasi sudah mencapai 50%, sementara sisanya masih menunggu kiriman vaksinnya

Di tempat sama, Dirjen PAUD, PD dan PM Kemendikbud Jumairi mengatakan, maksud kedatangan pihaknya untuk audiensi bersama Bupati Banjar adalah untuk menyampaikan beberapa kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sekaligus memastikan kebijakan sampai ke daerah dan dilaksanakan dengan baik.

Ditambahkan, kebijakan-kebijakan dimaksud adalah pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pembelajaran tatap muka, vaksinasi dan lainnya.

Menurutnya, mendorong agar sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Banjar untuk melakukan pembelajaran tatap muka adalah sebuah kewajiban.

“Kita punya kepentingan yang sama untuk memajukan dunia pendidikan, kita prihatin sekali dengan situasi anak-anak kita yang kelihatannya makin stress, kelihatan seperti antara kaya dan miskin, antara daerah maju dan tertinggal,” ungkap dia. (kominfobanjar/dya)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *