Pemerintah Kabupaten Banjar turut mengikuti webinar Implikasi Hasil Survei Penduduk 2020 Terhadap Kebijakan Pembangunan Kependudukan hasil survei penduduk 2020 bersama Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Efendy, belum lama tadi.
BANJAR,koranbanjar.net – Pemerintah Kabupaten Banjar diwakili Kepala Dinas Kesehatan dr Diauddin, Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Banjar Siti Hamidah, Plt Kepala Dinas Pendidikan Riza Dauly, perwakilan Kepala Bappeda Litbang Banjar.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis hasil survei penduduk 2020, 21 Januari 2021.
Diketahui bahwa jumlah penduduk Indonesia per-September 2020 sebanyak 270,20 juta jiwa atau bertambah 32,56 juta jiwa dari survei penduduk 2010.
Laju pertumbuhan penduduk secara keseluruhan mengalami perlambatan dari tahun 2010 sebesar 1,49% menjadi 1,25%.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy diwakili Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyatakan.
Bahwa pemerintah akan melakukan langkah-langkah terobosan dalam menyikapi hasil survei penduduk itu.
Hasil survei penduduk 2020 ini perlu disikapi oleh para pengambil kebijakan agar kita dapat memanfaatkan pertambahan jumlah penduduk.
“Untuk memaksimalkan potensi bonus demografi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM),” ujarnya saat menjadi pembicara kunci webinar.
Sebagaimana terungkap melalui hasil survei, penduduk Indonesia didominasi usia produktif (15-64 tahun) dengan jumlah mencapai 191,08 juta jiwa (70,72%).
Itu jauh melampaui jumlah penduduk usia muda (0-14 tahun) sebanyak 63,03 juta jiwa (23,33%), dan penduduk lanjut usia (65 tahun ke atas) sebanyak 16,07 juta jiwa (5,95%).
Lebih lanjut dikatakan dia, jumlah penduduk usia muda cenderung turun sebagai konsekuensi penurunan total fertility rate yang merupakan dampak dari berhasilnya pengendalian kuantitas penduduk melalui program keluarga berencana.
Sedangkan jumlah penduduk lanjut usia cenderung meningkat sebagai dampak peningkatan kualitas hidup masyarakat, yang tercermin dari peningkatan usia harapan hidup penduduk Indonesia.
Hasto mengungkap dari struktur komposisi, diketahui rasio ketergantungan mencapai angka 41 yang bermakna bahwa setiap 100 penduduk usia produktif akan menanggung 41 penduduk usia nonproduktif.
Rasio ketergantungan tahun 2020 sebesar 41 itu juga merupakan yang terendah selama ini.
“Hal itu menandakan bahwa kita sedang memasuki periode terbaik bonus demografi dan melimpahnya penduduk usia produktif tentu harus dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan penduduk,” katanya.
Ini merupakan peluang bagi bangsa Indonesia untuk bagaimana meningkatkan kualitas dan produktivitas SDM menjadi lebih unggul dan berdaya saing.
Selain mewakili Menko PMK, Kepala BKKBN juga memaparkan langkah-langkah strategis BKKBN dalam memanfaatkan hasil survei penduduk 2020 untuk meningkatkan kualitas SDM.
Pembicara lainnya adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas).
Webinar dimoderatori Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto. (kominfobanjar/dya)