BANJARBARU, koranbanjar.net – Berembusnya kabar yang tidak pasti kebenarannya alias hoax perihal Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A.
DPRD Kota Banjarbaru tetap merespon dan menggelar rapat tertutup dengan instansi terkait.
Penyakit Hepatitis saat ini sedang jadi pusat perhatian, karena banyak ditemukannya siswa sekolah di SMPN 4 Banjarbaru yang terkena penyakit itu. Tak berselang waktu lama, masyarakat dihebohkan munculnya broadcast sosial media mengenai status Hepatitis A sudah meningkat menjadi KLB.
Anggota Komisi I DPRD Kota Banjarbaru Ahmad Nur Irsan Finazli SPsi menampik hal tersebut.
Adanya kabar hoax yang tersebar pihaknya langsung mengadakan rapat tertutup, Kamis (12/12/2019) pagi. bersama pihak terkait seperti Dinkes, Disdik, RSUD Idaman, Kepala Sekolah SMPN 4, Kepala Puskesmas LU dan Asisten 2 Pemko Banjarbaru.
“Banjarbaru tidak menetapkan KLB, isu itu berkembang karena persepsi masyarakat. Padahal mereka belum tahu secara pasti, mengenai KLB dan Hepatitis A,” ungkapnya saat dihubungi melalui whatsapp, Sabtu (14/12/2019) siang.
Hasil keputusan dari rapat itu, akan ada sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada semua masyarakat dan sekolah.
“Pemko melalui SKPD terkait, sudah melaksanakan penanganan dengan baik dan tepat. Bahkan, sudah dipantau sejak Juni 2019 lalu dengan adanya kasus Hepatitis A di beberapa kelurahan. Tetapi hanya sedikit saja,” katanya.
Menurutnya, perlu dilakukan tindakan lebih lanjut selain pemeriksaan. Sebab, paradoks bagi Banjarbaru sebagai kota Adipura dan sekolah Adiwiyata sehingga sangat perlu.
“Jangan sampai ada anggapan, mengapa bisa terpapar hepatitis A gara-gara hidup tidak bersih,” tegas Irsan.
Disinggung mengenai peran DPRD Banjarbaru untuk kasus Hepatitis A. Irsan membeberkan, pihaknya sebagai pengawas Pemko. “Kita memantau jalannya program,” tandasnya. (ykw/dya)