Kementerian Pertanian (Kementan) menyadari bahwa generasi milenial merupakan modal utama sebagai bonus demografi. Potensi generasi milenial yang dimaksimalkan akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
BANJAR, koranbanjar.net – Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) yang terbagi di 4 Provinsi di Indonesia, salah satunya di Kalimantan Selatan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa regenerasi petani salah satu fokus Kementan bagi keberlanjutan pembangunan pertanian.
Indonesia harus menjalankan pertanian efektif, efisien dan transparan melalui pengembangan pertanian maju, mandiri dan modern yang dimotori oleh petani milenial.
“Melalui sinergi dengan IFAD, Kementan berupaya meningkatkan regenerasi melalui pengembangan petani milenial sekaligus memastikan bahwa bertani itu keren,” kata Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, senada dengan hal tersebut.
Ia berharap melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.
Program YESS ini sangat mendukung dalam pengembangan sumberdaya manusia pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani.
“Untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial,” ujar Dedi.
Kementan melalui Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) di Kalimantan Selatan dalam Program YESS bersama dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten menggali potensi wisata untuk wilayah intervensi dari Program YESS yang ada di Kalimantan Selatan, Jumat (29/9/2023).
Bertempat di Aston Banua Banjarmasin Hotel, kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian sekaligus Direktur Program YESS, Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata Kabupaten/Kota, Asosiasi Pariwisata Nasional (ASPARNAS).
Juga, perwakilan Perhotelan, District Implementation Team (DIT), Busines Development Service Provider (BDSP), Penerima Manfaat Program YESS, Tim National Program Management Unit (NPMU) dan tim dari PPIU Kalsel.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian sekaligus Direktur Program YESS, Idha Widi Arsanti menceritakan pertemuan singkatnya beberapa waktu lalu bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno.
“Beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan pak Sandiaga Uno, dan dalam pertemuan yang sangat singkat itu, beliau memberikan dukungan. Ayo, kita dukung sama-sama pertanian dan pariwisata. Hal itu yang kemudian kita sepakati.” tutur Santi.
“Kemudian dari pertemuan itu, kita coba tindak lanjutu dan kemudian sekarang kita diminta untuk membuat proposal dimana saja daerah yang akan dijadikan pilot project agrowisata pertanian ini,” lanjutnya.
Santi mengharapkan dari pertemuan kali ini dapat diskusikan apa saja yang akan dibuat, daerah mana yang memiliki potensi sebagai agrowisata pertanian.
“Sambil setelah ini kami menyusun proposal kepada Menparekraf, bahwa kita akan bekerja bersama dengan pilot projectnya di Kalimantan Selatan dengan menggandeng dinas pariwisata dan lain-lainnya,” kata dia.
Termasuk dengan perhotelan untuk kita dorong agrowisata petani milenial.
“Sehingga, mudah mudahan nanti ada dukungan juga dari Menparekraf dan timnya, untuk bisa mengembangkan Agrowisata di Kalimatan Selatan, khususnya di 4 Kabupaten intervensi Program YESS,” kata Santi.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso, bahwa dalam kegiatan ini nantinya peserta akan berdiskusi, potensi wisata apa saja dari tiap kabupaten yang nantinya dapat dieksplor.
“Dalam kegiatan ini kita akan lebih banyak berdiskusi terkait potensi apa saja, dan untuk menghasilkan beberapa kesepakatan yang tentunya perlu support dari dinas-dinas terkait kebijakan- kebijakan dari Pemerintah Daerah baik itu Provinsi maupun Kabupaten,” ujar Budi.
Selain koordinasi, kegiatan ini juga diisi dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara PPIU Kalsel bersama pihak perhotelan yang dalam hal ini adalah Aston Banua Banjarmasin Hotel dan antara PPIU Kalsel bersama ASPARNAS.
“Ini adalah salah satu bentuk komitmen bersama sebagai langkah awal dalam mewujudkan Agroiwsata Pertanian,” katanya. (tim ekspos smk pp negeri banjarbaru/dya)