Inilah Ritual Suku Paser, Setelah Presiden Tetapkan IKN di Kaltim

PASER, koranbanjar.net – Setelah Presiden Jokowi menetapkan Kalimantan Timur sebagai lokasi untuk pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), lembaga Adat Paser (LAP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar ritual adat tapung tawar. Ritual tapung tawar ini bermakna pendingin.

Sebagai ungkapan tasa syukur atas terpilihnya Kabupaten PPU dengan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi Ibu Kota Negara (IKN) oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Senin (26/8/2019) lalu, suku asli Benuo Taka  Kabupaten PPU, suku dayak paser mengadakan ritual adat tapung tawar dan doa bersama.

Acara dihadiri Bupati PPU, Abdul Gafur Mas’ud, yang dilaksanakan di pintu utama kantor Bupati PPU di jalan Provinsi Kilometer 09, Kelurahan Nipah-nipah, Kecamatan Penajam. Kegiatan dimulai menempelkan beras kuning di dahi, kemudian disusul memercikkan air ke kepala, kedua  Pundak dan tangan bupati dan tokoh masyarakat yang hadir.

Kemudian dilanjutkan dengan memotong nasi ketan, yang di atasnya diletakkan ayam matang, untuk selanjutnya diserahkan tokoh Suku Paser ke Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Masud.

Ketua LAP PPU, Musa mengatakan, ritual dilakukan sebagai wujud ungkapan rasa syukur dan terima kasih, serta harapan kepada pemerintah daerah dan seluruh masyarakat.

Selama proses pembentukan IKN nanti, diharapkan selalu mendapat kesehatan dan keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan ritual tapung tawar terlaksana dengan harapan terhindar dari bala bencana.

Sementara Bupati PPu, Abdul Gafur Masud mengatakan, kegiatan tersebut sebagai wujud syukur suku paser yang merupakan suku asli PPU atas penetapan Paser sebagai lokasi IKN.

Gafur juga berharap, keberadaan IKN tidak akan memudarkan budaya suku Paser, namun sebaliknya lebih berkembang.(sya/sir)