Ini Tanggapan Kepala UPT Pasar Bauntung Soal Retribusi Sewa Toko

Kepala UPT Pasar Bauntung Banjarbaru Adi Royan. (Foto: Ari/koranbanjar.net)

Kepala UPT Pasar Bauntung Banjarbaru tak menampik soal tingginya harga retribusi sewa toko di Pasar Bauntung Banjarbaru. Namun menurutnya, hitungan akumulasi dengan pasar baru dengan yang lama tidak jauh berbeda.

BANJARBARU,koranbanjar.net – Sebelumnya, Paguyuban Kerukunan Pedagang Pasar Bauntung Banjarbaru buka suara terkait tingginya retribusi sewa toko yang akan dijalankan tahun 2022 ini. Retribusi itu sendiri, sudah diatur dalam Perda Nomor 5 Tahun 2021.

“Memang ada statemen menyatakan retribusi lebih mahal dari  dulu. Dilihat yang dulu, retribusi tidak termasuk dalam listrik, sampah, dan jaga malam yang dibayar perhari.

Jadi, hitungan akumulasi tidak jauh beda pasar dulu dengan pasar yang baru. Jadi pedagang tidak lagi bayar lain-lain untuk di pasar baru, karena sudah masuk dalam retribusi baru ini.

Untuk sewa di 2021, sudah diatur melalui Perda. Seyogyanya perda secepatnya harus direalisasikan. Namun di Banjarbaru terdampak ekonominya karena pandemi, hingga sangat dirasakan.

“Kita tau Banjarbaru waktu itu PPKM Level 4 berulang-ulang hingga mempengaruhi omset pedagang. Pemko pun mengambil kebijakan di 2021 tidak pedagang membayar retribusi. Walaupun ada, pembayaran cuman tunggakan di pasar lama,” katanya.

Perda itu sendiri, akan diterapkan mulai Januari 2022 ini.

“Kami memang sudah menerima input angka di perda itu. Relatif lebih rendah dibandingkan pasar-pasar yang ada di Banjarmasin maupun Banjar,” ujarnya.

Maka dari itu, pihak UPT selalu menambah sarana prasarana untuk menyeimbangkan keadaan yang saat ini.

“Tujuannya untuk menambah konsumen, pengunjung yang datang ke pasar. Kita juha berencana untuk meramaikan pasar dengan dengan diisi pameran, sekaligus meramaikan pasar juga,” ungkapnya.

Jadi pihaknya tidak menampik soal retribusi sewa toko yang dikeluhkan pedagang terlalu tinggi dibandingkan dengan pasar yang lama.

“Memang tidak menampik. Maka dari itu ayo kita sama-sama di 2022 ini berjuang dan optimis. Tidak perlu ada yang perlu dirisaukan lagi. Kita akan mengusahakan aspirasi para pedagang. Serta terus berkomunikasi dengan paguyuban pedagang dan stakeholder lainnya,” tutupnya. (maf/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *