Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Ibu, Maafkan Anakmu (I)

Avatar
1037
×

Ibu, Maafkan Anakmu (I)

Sebarkan artikel ini

Ibu, satu kata penuh makna. Sebagai anak, khilaf kadang sering dilakukan. Padahal, sembilan bulan berada rahimnya. Ketika lahir, dirawat dengan penuh kasih sayang. Diberi air susu ibu (ASI) hingga dua tahun.

HASANUDIN, Banjarbaru

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Ibu, maafkan anakmu. Karena tak hanya sekali, air matamu jatuh akibat ucapan yang kugoreskan pada perasaan hatimu yang begitu halus.

Aku, tak bermaksud bu. Maaf, terkadang diriku bosan mendengar kata-katamu yang ternyata itu semua demi kebaikanku.

Ketika beranjak dewasa, kadang aku risih berjalan berdampingan denganmu. Sering lupa mengabarimu, ketika ku sedang sibuk. Padahal ku tahu, engkau mengkhawatirkanku.

Ibu, satu-satunya orang yang selalu mengalah demi anaknya. Keinginannya menjadi yang terakhir, asalkan anak bahagia. Demi anak dan istriku nanti, mungkin ibu juga mau mengalah dibahagiakan.

Terkadang, membayangkan raut wajahnya yang kini tak lagi muda, lelah, lemah, tak berdaya. Itulah, yang selalu terngiang di dalam khayal pikiranku.

Tapi, bodohnya aku. Ketika sedang tertawa, bercanda, bahagia dengan orang lain tak sedikitpun ku mengingatnya.

Rasulullah pernah bersabda;

أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟

قَالَ أُمُّكَ. قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ. قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ. قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ

“Abu Hurairah berkata, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya: ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?’ Rasul pun menjawab: ‘Ibumu’. ‘Lalu siapa lagi?’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ayahmu’.”

Hadist di atas menerangkan, meski ayah dan ibu sama kedudukannya sebagai orang tua. Namun, ibu lah yang paling berhak kita perlakukan dengan baik. Kita cintai, hormati, sayangi, lindungi walau tidak seperti kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

Teruntuk seluruh ibu yang ada di muka bumi, kalian bentuk terindah yang pernah hidup. Cahaya gemerlap di saat mendung, tetesan embun di padang sahara, wanita termanis dalam relung. (bersambung)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh