Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Banjar

Haul ke 27 Ulama Sepuh Martapura, Habib Ali Al Habsyie

Avatar
1096
×

Haul ke 27 Ulama Sepuh Martapura, Habib Ali Al Habsyie

Sebarkan artikel ini
Bupati Banjar H Saidi Mansyur dan Wabup Banjar Said Idrus Al Habsyie turut haul Habib Ali di Martapura, Sabtu (10/9/2022) malam. (Sumber Foto: Kominfo Kabupaten Banjar/koranbanjar.net)

Peringatan Haul ke 27 ulama sepuh Martapura, Habib Ali bin Hasan Al-Habsyi digelar di kediaman Jalan Ahmad Yani No 20, Kelurahan Jawa, Martapura, Kabupaten Banjar, Sabtu (10/9/2022) malam.

BANJAR, koranbanjar.net Ratusan relawan dari berbagai instansi dan organisasi masyarakat ikut membantu kelancaran haul hingga berjalan lancar.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Peringatan haul yang dihadiri Bupati Banjar H Saidi Mansyur dan wakilnya Said Idrus Al Habsyie ini dibanjiri ribuan jemaah dan di awali dengan pembacaan maulid habsyie.

Al fakir mewakili pihak keluarga almarhum sampaikan terima kasih kepada ribuan jemaah yang berhadir serta kepada para habaib dengan harapan semakin berkah.

”Mudah-mudahan dengan hadirnya para juriat Rasulullah menambah keberkahan kita malam ini,” ucapnya.

Al fakir juga sampaikan terima kasih kepada Bupati Banjar H Saidi Mansyur dan pejabat lainnya atas dukungan dan perhatian yang diberikan.

”Berkat umara, pemimpin yang baik acara menjadi lancar, hajat dunia jemaah akan mudah, dapat berkah dan semua hajat dikabulkan,” doanya.

Selain pembacaan maulid habsyie, haul ini juga diisi dengan lantunan ayat suci al quran, zikir, doa dan pembacaan manaqif almarhum

Dalam manaqifnya yang dibacakan oleh cucu almarhum menyebutkan, Habib Ali lahir di Hadramaut tahun 1894 dan menetap di Martapura sebagai habib sepuh.

Habib Ali hijrah lantaran saat itu keadaan di Hadramaut sedang susah dijajah oleh penjajah. Atas keadaan itu saudara-saudara dia telah lebih dulu hijrah ke Indonesia.

Habib Ali hijrah ke Indonesia pada usia 20 tahun dengan segala upaya menghindari orang-orang komunis yang ada, dan tempat singgah awalnya di Batavia kemudian ke Martapura.

Ikut andil berjuang pada masa penjajahan di Indonesia, dan pernah dipenjara oleh Belanda 1945, karena dianggap sebagai intelejen pejuang.

Almarhum dikaruniai 3 putra, dan pernikahan lainnya juga banyak dikaruniai anak.

Di Martapura beliau dituakan, mendukung dakwah dan majelis yang ada di Martapura dan Kalimantan Selatan.

Adapun majelis yang dihadiri di Martapura adalah majelis Guru Seman Mulia atau Guru Padang, Majelis Zaini bin Abdul Gani atau Guru Sekumpul, majelis Guru Badrudin, Guru Zainal Ilmi, Guru Husin Qodri dan Guru Ramli di Keraton.

Seorang pedagang di Pasar Martapura. Sosok seorang ayah dan kakek yang betanggung jawab, teliti, disiplin dan sangat menghargai waktu.

Habib Ali diberikan berkah dengan dipanjangkan umurnya hingga 102 tahun,  diberikan kesehatan, penglihatan yang tajam dan tidak pakai kacamata saat membaca alquran.

Sebelum wafat, beliau tidak pernah keluar rumah, kecuali beli terpal dan tali yang nantinya digunakan untuk berteduh orang-orang yang menggali kuburnya.

Dua bulan sebelum wafat beliau jatuh sakit. Anak-anak berupaya untuk mendatangkan dokter namun ditolak oleh beliau dengan alasan sudah tua.

Beliau cuma berwasiat, dengan mengambil uang untuk diberikan kepada tukang gali kuburnya, uang tersebut diserahkan sebelum tukang gali melakukan pekerjaannya.

3 hari sebelum wafat, beliau tidak bicara lagi, meski bicara menggunakan bahasa arab, dan minta dibelikan pakaian bersih dan rapi.

Guru Zaini yang menjenguk beliau di dalam kamar dan tidak tahu apa yang dibicarakan. Ketika keluar kamar Guru Zaini berpesan kepada anak-anak agar Habib jangan ditinggalkan.

Almarhum meninggal dunia pada tahun 1996 di usia 102 tahun, tepatnya malam Rabu jam 2 pertengahan bulan safar, dan dihadapi oleh anak-anak dan istrinya.

Di penghujung kegiatan haul disampaikan tausyiah oleh Habib Ahmad Jamal Ba’agil asal Malang.

Habib Jamal mengajak jemaah untuk bisa menjaga lisan, tidak menggibah dan mengadu domba orang lain.

“Gunakan lisan dengan baik seperti mengaji dan memberikan nasihat kepada orang lain,” pesan dia. (dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh