Hari pertama Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1441 Hijriah yang jatuh pada 24 Mei 2020, Bakal Calon Bupati Banjar dan Wakil Bupati Banjar, Andin Sofyanoor dan KH Muhammad Syarif Busthomi atau Guru Oton, bertemu untuk saling memperkuat silaturrahmi. Dalam pertemuan silaturrahmi yang cukup lama di kediaman Guru Oton di Jl Pangeran Hidayatullah Martapura, pasangan calon kepala daerah tersebut membahas banyak hal, salah satunya tentang keprihatinan terhadap kondisi daerah terkini.
MARTAPURA, koranbanjar.net – Di hari pertama lebaran, Andin Sofyanoor telah mengunjungi Guru Oton. Dalam silaturrahmi tersebut, Andin Sofyanoor banyak mengungkapkan keprihatinan kondisi masyarakat sekarang dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).
“Ulun sangat prihatin dengan kondisi masyarakat kita sekarang ya guru..(Guru Oton, red). Dari data yang terupdate terkini, jumlah korban yang meninggal di Kalimantan Selatan cukup tinggi hingga mencapai sepuluh persen dari jumlah pasien yang terpapar,” ungkap Andin kepada Guru Oton.
Keprihatinan itu, menurut Andin, belum termasuk soal dampak terhadap kegiatan keagamaan, sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat. Seperti soal bantuan langsung tunai dan penanganan pasien Covid-19 yang tentunya membutuhkan sikap yang tidak main-main atau perlu sangat serius.
“Kita semua harus berbuat sesuatu untuk meringankan beban masyarakat kita. Oleh sebab itu, ulun berusaha berpartisipasi semampu ulun, setidaknya menyiapkan masker buat masyarakat terdekat kita dulu,” ucap Andin.
Hal senada dikemukakan Guru Oton. Ulama yang dikenal juga sebagai Pimpinan Ponpes Darul Ulum dan Pengajar di Ponpes Darussalam ini lebih menekankan kepada masyarakat agar senantiasa tetap bermunajat kepada Allah Swt, memohon agar persoalan virus Covid-19 ini segera berakhir di Indonesia, terutama di Bumi Lambung Mangkurat dan Kabupaten Banjar khususnya.
“Pemerintah kita harus lebih serius meningkatkan penanganan virus corona ini. Pasalnya, beberapa negara sudah mulai mampu mengatasi persoalan kasus corona ini, seperti di Singapura dan Malaysia. Sepertinya di negara kita, penanganan corona ini terbilang masih lambat. Selain itu, masih ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi seperti ini untuk kepentingan tertentu. Jadi semua itu harus dibersihkan dulu, agar kita bisa keluar dari situasi yang tidak menentu ini dengan segera,” ucapnya.(sir)