JAKARTA, koranbanjar.net – Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau yang sering disebut ANTAM, berada di posisi Rp 766 ribu per gram pada edisi Jumat (16/8/2019).
Harga itu naik Rp 7.000 dari Rp 759 ribu per gram pada edisi Kamis (15/82019).
Begitu pula dengan harga pembelian kembali (buyback) meningkat Rp 7.000 dari Rp 687 ribu per gram menjadi Rp694 ribu per gram.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9 %. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%. Naik-turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko pada hari kerja sebelumnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas, seperti dilansir dari cnbcindonesia.com, adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
Analis Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan kenaikan harga emas dipicu menurunnya minat investor kepada investasi risiko tinggi. Sebaliknya, pasar mulai memborong aset safe haven yang notabene lebih rendah risiko.
“Risk appetite investor sedang sangat rendah, aset-aset berisiko di negara berkembang akan kesulitan menjaring peminat,” kata Ibrahim, Jumat (16/8/2019) seperti dikutip dari cnnindonesia.com.
Kondisi tersebut merupakan imbas meningkatnya persepsi risiko resesi ekonomi global. Resesi ekonomi merupakan kondisi di mana pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut. (dra)