Harga Cabai Tiung Anjlok, Petani di HST Menjerit Bakal Rugi Saat Memasuki Masa Panen

Petani Cabai Saat Memelihara Tanamannya Sebelum Masa Panen.(foto: M.Ramli/koranbanjar.net)

Harga cabeli jenis tiung dan sejenisnya sejak satu minggu terakhir mengalami penurunan harga yang sangat drastis. Saat ini harga perkilogramnya Selasa (2/8/2022) di pasar Barabai mencapai 48.000 rupiah.

HULU SUNGAI TENGAH, koranbanjar.net – Petani di Kabupaten Hulu Sungai Tengah mendapatkan hasil panen cabai yang melimpah, namun harga jual di pasar masih tidak stabil bahkan terus anjlok tajam.

Sejumlah petani cabai di wilayah Kecamatan Batang Alai Utara, Hulu Sungai Tengah, mengatakan, panen cabai baik yang dikelola secara kelompok maupun perorangan tahun ini sangat memuaskan.

Namun sayangnya, ketika panen tiba justru petani kesulitan karena harga jual tidak menguntungkan.

Saat ini harga cabai tiung di pasar hanya Rp 40.000 hingga Rp 50.000/kg.

“Sementara harga jual petani kepada agen paling tinggi Rp 39.000/kg,” ungkap Sofyan , Selasa (2/8/2022) siang.

Keluhan serupa juga diungkapkan sejumlah petani cabai di Kecamatan Pandawan, yang menyebutkan jika dihitung-hitung dengan harga yang begitu rendah hanya Rp 40.000 hingga Rp 50.000/kg, dipastikan petani cabai mengalami kerugian besar, karena tidak bisa mengembalikan modal yang telah dikeluarkan, untuk modal menanam dan merawat tanaman.

Karena harga yang begitu rendah, semangat para petani menjadi menurun, tidak menutup kemungkinan petani bakal merugi, padahal sekarang memasuki musim panen.

Karena itu, para petani mengharapkan perhatian pemerintah daerah untuk dapat memantau, dan mengakomodir hasil panen komoditas pertanian petani, dengan menjamin harga jualnya.

Itu penting untuk meningkatkan semangat dan upaya peningkatan pendapatan petani.

Beberapa pedagang sayur di Pasar Agro Bisnis Barabai juga mengakui, harga cabai produksi petani secara bertahap terus mengalami penurunan.

Disebutkan, dari harga tertinggi sebelumnya Rp 100.000/kg terus menurun menjadi Rp 90.000, lalu Rp 70.000 dan Rp 60.000/kg sehingga sekarang anjlok lagi ke level terendah yakni Rp 40.000/kg.

(mdr/slv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *