Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
DPRD Kalsel

Habib Ahmad Bahasyim Gelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Avatar
524
×

Habib Ahmad Bahasyim Gelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Sebarkan artikel ini
Sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang digelar oleh Anggota DPRD Kalsel Habib Ahmad Bahasyim bersama DPPPAKB Provinsi Kalsel, di Kelurahan Sungai Jingah, Kota Banjarmasin, Sabtu (2/12/2023). (Foto: Humas DPRD Kalsel/Koranbanjar.net)
Sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang digelar oleh Anggota DPRD Kalsel Habib Ahmad Bahasyim bersama DPPPAKB Provinsi Kalsel, di Kelurahan Sungai Jingah, Kota Banjarmasin, Sabtu (2/12/2023). (Foto: Humas DPRD Kalsel/Koranbanjar.net)

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan, Habib Ahmad Bahasyim bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPAKB)  Provinsi Kalsel menggelar sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, di Kelurahan Sungai Jingah, Kota Banjarmasin, Sabtu (2/12/2023).

BANJARMASIN, koranbanjar.netMenurut data DPPPAKB Provinsi Kalsel jumlah kekerasan terhadap perempuan mencapai 333 kasus pada 2021 dan meningkat menjadi 668 kasus pada 2022, atau naik 100 persen lebih.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Untuk itu, Habib Ahmad Bahasyim selaku anggota Komisi IV DPRD Kalsel Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra), melalui sosialisasi tersebut berharap, kegiatan seperti ini bisa menjadi langkah awal untuk melindungi perempuan dari kekerasan.

“Saya berharap melalui kegiatan ini, akan menjadi langkah awal kita bersama, untuk melindungi perempuan dan sebagai salah satu upaya dalam mengurangi angka kekerasan terhadap perempuan,” katanya.

Dijelaskan Habib Ahmad Bahasyim, faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan itu ada beberapa macam, meliputi faktor internal, seperti karakter atau perilaku seseorang, motif perilaku tersebut, kondisi mental, dan lainnya.

“Untuk faktor eksternal seperti status ekonomi di bawah rata-rata, pendidikan rendah, relasi kuasa, stigma di masyarakat yang menganggap kekerasan adalah hal yang wajar, faktor sosial, dan lingkungan keluarga juga berpengaruh,” tambahnya.

Guna menekan hal itu, Habib Ahmad Bahasyim bersama DPPPAKB Provinsi Kalsel terus berupaya menumbuhkan kesadaran serta meningkatkan pemahaman masyarakat, yang bertujuan mengubah pola pikir dan perilaku, agar menghindari perbuatan kekerasan serta bertindak cepat dalam penanganan jika mendapati kekerasan.

“Kita akan terus melakukan sosialisasi serta edukasi di berbagai lapisan masyarakat seperti di kelurahan, sekolah dan lembaga masyarakat. Kita juga bersinergi dengan DPPPAKB Provinsi Kalsel, perangkat daerah lainnya, maupun lembaga masyarakat, dalam rangka menguatkan jejaring dan pengembangan lembaga untuk mengoptimalkan upaya tersebut,” pungkasnya. (bay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh