Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Headline

Guru Besar FH ULM Prof Hadin: Jika Ibu Guru “Disentuh” Madun, Kita Siap Membela

Avatar
733
×

Guru Besar FH ULM Prof Hadin: Jika Ibu Guru “Disentuh” Madun, Kita Siap Membela

Sebarkan artikel ini
Guru Besar Fakultas Hukum (FH) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin Prof Dr H M Hadin Muhjad. (Foto: Koranbanjar.net)
Guru Besar Fakultas Hukum (FH) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin Prof Dr H M Hadin Muhjad. (Foto: Koranbanjar.net)

Guru Besar Fakultas Hukum (FH) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin Prof Dr H M Hadin Muhjad menyatakan apabila Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan Muhamadun atau akrab dipanggil Madun itu “menyentuh” atau memecat ibu guru yang memviralkan perilakunya yang diduga kurang sopan atau tak beradab di media sosial, maka dirinya bersama Komite Hukum Advokasi Guru siap membela.

BANJARMASIN, koranbanjar.net Pernyataan ini disampaikan Prof Dr H M Hadin Muhjad lewat wawancaranya kepada koranbanjar.net via WhatsApp, Selasa (3/9/2024).

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Bila ibu guru itu “disentuh” oleh Madun (nama panggilan Muhamadun) kita Komite Hukum Advokasi Guru siap membela. Para guru harus sadar memilih pemimpin,” ucap Prof Hadin Muhjad.

Berita viral tentang Madun terkait Rapat Koordinasi (Rakor) dengan para guru tingkat SMA/SMK se-Kalsel yang diduga berprilaku kurang sopan sehingga ditegur oleh salah satu guru yang diketahui bernama Amalia Rossi menurutnya bukan berita aneh.

Justru kata Pakar Hukum bidang Tata Negara ini, Madun konsisten dengan prilakunya dan guru konsisten dengan profesinya. Guru memang harus menegur setiap murid yang berprilaku kurang sopan termasuk kakek gurunya.

Dikatakannya, menjaga marwah pendidikan memang tugas guru. Apa yang dilakukan ibu guru bernama Amalia Rossi itu adalah sesuatu yang langka.

“Karena dari ratusan guru hanya satu yang mampu menegur kakek guru. Sepatutnya ibu diberi penghargaan atas usahanya menjaga marwah yang sudah terpuruk,” tuturnya.

Dirinya bahkan sangat setuju dengan apa yang diajukan ibu guru bernama Amalia Rossi meminta kepada atasan Kadisdikbud, yakni Gubernur agar memberikan teguran dan sanksi.

Namun dirinya hanya berharap pada Gubernur yang peduli terhadap dinas pendidikan.

“Dimana dipimpin oleh pempimpin yang berprilaku sopan,” katanya.

Lalu mengapa selama ini Madun selalu berulah dan tingkahnya selalu kontroversial namun tidak ada tindakan serius dari Pemprov Kalsel dalam hal ini Gubernur sebagai pimpinan tertinggi.

“Karena yang bersangkutan bersedia menjadi bamper dengan segala resiko,” jawabnya singkat.

Prof Hadin mengimbau kepada guru-guru sebagai pemilih dalam Pilkada serentak 2024 nantinya dimana beberapa bulan lagi akan menggunakan hak politiknya.

“Sudah saatnya guru akan memilih pimpinan yang komitmen terhadap sikap- sikap kesopanan dan ketauladan,” pungkasnya.

Sebuah video viral beredar di media sosial membeberkan kelakuan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan, Muhamadun atau akrab dipanggil Madun yang diduga merokok seenaknya dan menggunakan sandal jepit di dalam ruangan ber AC di salah satu hotel berbintang di Banjarmasin dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) seluruh guru mata pelajaran, bimbingan konseling, dan guru Wakil Kepala Sekolah tingkat SMK/SMA se-Kalimantan Selatan.

Pembuat video tersebut adalah salah satu peserta Rakor diketahui seorang ASN pengajar salah satu SMK di Banjarmasin bernama Amalia Rossi.

Dalam isi video yang beredar dan viral di Kalimantan Selatan, khususnya di Banjarmasin, Selasa (3/9/2024) itu, Amalia Rossi meminta kepada Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor agar memberikan teguran kepada Kadisdikbud Provinsi Kalsel.

Wanita itu meminta Gubernur Kalsel menindaklanjuti dugaan perbuatan tak beradab Kadisdikbud Provinsi Kalsel yang tidak mencerminkan seorang publik figur.

Menyadari resiko yang bakal ia hadapi, wanita ini mengaku sedikit pun tidak takut dipecat. Karena menurutnya jabatan, kedudukan tak bernilai atau bisa hilang karena buruk adab.

“Oleh karena itu adab dan ilmu itu harus seimbang,” ucapnya.

Hingga saat ini, Jurnalis Koranbanjar.net masih berupaya menghubungi Kadisdikbud Provinsi Kalsel Muhammadun untuk mengkonfirmasi video viral yang telah beredar, namun yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat dan tidak bisa dihubungi melalui sambungan telepon. (yon/bay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh