Panen raya mulai dialami petani di wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Anjir Pasar, khususnya di Desa Hilir Mesjid Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Kelompok Tani (Poktan) Hidup Baru telah panen raya padi di tengah pandemi. Mereka panen padi lokal varietas Siam Karang Dukuh.
BARITO KUALA,koranbanjar.net – Luas lahan yang sudah dipanen seluas 2 hektare, dengan produktivitas rata-rata dicapai 4 ton per hektare gabah kering panen (GKP).
Menteri Pertanian RI (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dengan Kostratani maka pertanian lebih maju mandiri bahkan lebih modern. “Masyarakat tidak perlu khawatir soal pangan, 11 komoditas bahan pokok dikawal pemerintah secara optimal,” tegasnya.
Ini semua berkat kerja keras tanpa henti di tengah pandemi. Bekerja tulus untuk memenuhi makan 267 juta rakyat Indonesia. “Terima kasih semua, dan tetaplah bekerja ikhlas. Kita pastikan negeri ini merdeka pangan. Ridho Allah bersama kita. Terima kasih kepada petani Indonesia,” pesan Menteri Pertanian
Penyuluh Pertanian Lapangan Desa Hilir Mesjid, Raihanah SP mengatakan, untuk mempercepat ppanen telah digunakan alat mesin pertanian (Alsintan) panen padi jenis combine harvester dan rencananya luas padi siap dipanen dalam satu hamparan seluas 150 hektare.
“Combine harvester besar yang tersedia saat ini hanya satu, sehingga masih diperlukan tambahan alat. Memenuhi kekurangannya, diupayakan dengan menyewa Alsintan panen padi dari wilayah lain,” kata Raihanah.
Di tempat lain, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, peran penyuluh adalah mendukung dan mengawal petani agar pertanian tidak berhenti sekalipun pandemi virus corona, Covid-19.
“Kerjasama dan kerja keras penyuluh dan petani harus tetap dipupuk untuk memastikan stok pangan terjamin,” kata Dedi. (adi widiyanto/bbpp binuang/dya)