TENGGARONG,KORANBANJAR.NET – Menurut Abdullah Majedi, perantau Banjar di Kaltim dan Kaltara sangat besar. Di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) saja dari jumlah penduduk yang mencapai 675 ribu jiwa (2018), 45 persennya adalah urang Banjar. Malah, ada beberapa tokoh pejabat di kedua provinsi itu, merupakan urang Banjar.
Mengapa jumlah mereka begitu besar? Tak lain karena urang Banjar memang sudah lama merantau atau madam ke daerah ini, kata Abdullah Majedi. Dipaparkannya, Sejak zaman Pangeran Suryanata dari Kerajaan Negaradipa sudah ada hubungan dengan Kerajaan Kutai, dan hal ini berlanjut di zaman Kesultanan Banjar. Bahkan Sultan Kutai pada abad ke-19 pernah mengundang sejumlah perantau Banjar datang ke Kukar untuk menangani usaha-usaha di bidang perikanan air tawar (sungai), pertanian dan perdagangan, terutama dengan masyarakat Dayak pedalaman. Sultan Kutai bersedia membayarkan utang-utang pajak mereka kepada penjajah Belanda, agar mereka bisa meninggalkan Banjar untuk berdiam di Kutai.
Lantas, siapa saja urang Banjar yang sukses? Irianto Lambrie berasal dari Rantau Tapin dan sebelum menjadi Gubernur Kaltara memegang sejumlah jabatan di Kaltim, adalah satu urang Banua yang berhasil. Irianto Lambrie menekankan, urang Banjar adalah perantau handal, tidak hanya merantau di daerah-daerah yang ada di Kalimantan, tetapi juga di wilayah-wilayah nusantara lainnya bahkan hingga ke luar negeri. Menurutnya, perantau Banjar banyak bekerja sebagai pedagang, petani, nelayan sungai dan usaha-usaha jasa seperti tukang jahit, guru mengaji, ulama dan ustadz, khatib, muadzin, imam dan pengurus masjid.
“Perantau Banjar di wilayah ini memiliki keunggulan di bidang agama, dalam arti banyak menggeluti urusan-urusan keagamaan baik formal maupun nonformal. Bagi yang bekerja sebagai pegawai negeri kebanyakan bekerja di instansi atau lembaga keagamaan, seperti kantor-kantor kementerian agama, pengadilan agama, perguruan tinggi agama Islam dan sebagainya,” sebut dia, saat pengukuhan Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Provinsi Kaltim, Provinsi Kaltara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Pendopo Kutai Kartanegara (Kukar) Tenggarong, Jumat (29/03/2019) malam.
Di masyarakat, perantau Banjar berusaha untuk menghidupkan masyarakat dalam suasana religius. Saat ini Kerukunan Keluarga Banjar (KKB) sedang mengupayakan pembangunan rumah Alquran, untuk memfasilitas anak-anak, remaja dan orang dewasa manapun yang ingin belajar Alquran. “Intinya komitmen mereka pada bidang keagamaan cukup kuat. Ini terlihat pula pada besarnya arus jamaah dari Kaltim pada setiap event haul Guru Sekumpul,” disampaikan Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie kepada Sultan Banjar Sultan H Khairul Saleh.