Pakaian panjang muslimah atau yang disebut gamis memang indah nan elok dipandang saat dikenakan seorang perempuan. Namun di balik keelokannya terkadang dapat menyebabkan celaka bahkan tak jarang merenggut nyawa pemakainya.
Mengapa bisa terjadi demikian?
Leon, Banjarmasin
Pagi itu sekitar pukul 10 WITA, Jumat, 29 November 2019, saya hendak mengadakan pertemuan dengan rekan satu kantor di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan.
Ketika melintasi Jalan Tembus Lingkar Selatan, saya melihat sekelompok warga sedang berkerumun.
Merasa penasaran dengan apa yang terjadi, saya mencoba menghentikan laju motor dan berhenti di dekat kerumunan warga tersebut.
“Astaghfirullahal Azim,” ucap saya.
Seorang perempuan jatuh terduduk dengan kondisi banyak luka—lecet pada tangan dan kakinya.
Perempuan itu kira-kira berumur 27 tahun, menggunakan pakaian gamis dengan ujung terlilit pada gir motor yang dikendarainya bersama sang suami.
Dari pantauan langsung saat itu, salah satu warga mencoba mengurai lilitan kain yang menyangkut pada gir motor bebek yang terlihat tua.
“Lilitanya tebal, susah dilepas mending potong aja kainnya,” ucap warga yang berdiri melihat korban.
Tanpa diiyakan oleh korban, warga tersebut mengambil langsung parang untuk kemudian memotong busana muslim wanita tersebut.
Berselang 10 menit, akhirnya lilitan gamis dapat terurai, korban pun dipapah ke pinggir jalan, warga yang lain memberikan air minum untuknya.
Darsih, saksi yang melihat langsung kejadian tersebut kepada saya mengatakan, awalnya dia sedang menebas rumput di sawah miliknya, kebetulan dekat pinggir jalan, tiba-tiba dia kaget karena terdengar seperti ada orang jatuh dari motor.
“Ternyata mereka ini, untung pas jatuh tidak ada mobil di belakangnya, jika tidak habis sudah ditabrak mobil, karena di sini mobil yang melintas pasti kencang,” ucapnya menjelaskan.
Sementara sang suami, Kamaruddin, menuturkan bahwa mereka habis menghadiri acara pernikahan temannya.
“Baru pulang dari acara pernikahan kawan, tiba-tiba di perjalanan istri saya jatuh dari motor, saya pun langsung kaget kenapa tiba-tiba istri saya jatuh, tak tahunya gamis istri saya bagian bawahnya melilit di gir,” tuturnya yang mengaku tidak pernah mengetahui imbauan di media tentang bahaya gamis panjang mengendarai motor bebek.
Sementara istrinya—yang bernama Mutia Sapitria—tidak banyak bicara selain meringis menahan sakit. “Tadi saya terhempas,” ucapnya singkat saja.
Usai memberikan keterangan kepada koranbanjar.net, kedua warga Tatah Makmur Banjarmasin Selatan ini masih belum bisa melanjutkan perjalanan, Mutia sendiri terlihat nampak masih merasakan sakit dengan raut wajah seperti trauma.
Setelah mendapatkan keterangan tentang apa yang terjadi, saya meninggalkan lokasi kejadian menuju kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalsel untuk bertemu dengan rekan-rekan saya.
Diimbau kepada warga Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin, untuk lebih berhati-hati menggunakan gamis khususnya perempuan saat mengendarai motor bebek, agar jangan lagi ada korban akibat lilitan gamis pada gir motor.(*)