Fakta Dugaan Tindakan Begal di Jembatan HKSN, Begini Penjelasan Korban  

Hata, korban dugaan perkelahian di Jembatan HKSN Banjarmasin. Minggu (11/9/2022). (Sumber Foto: koranbanjar.net)
Hata, korban dugaan perkelahian di Jembatan HKSN Banjarmasin. Minggu (11/9/2022). (Sumber Foto: koranbanjar.net)

Ada versi berbeda dari tindakan kriminal dugaan begal di Jembatan HKSN Banjarmasin, Sabtu malam lalu.

BANJARMASIN, koranbanjar.net Menurut keterangan seorang pemuda, Hata (35) mengaku menjadi korban tindakan dugaan begal malam itu menceritakan awal mula kejadian.

“Lain begal mas, ulun (saya) malam itu sekitar pukul satu, bulik (pulang) kerja bangunan kebetulan pas lembur. Bulik bersama kemenakan (keponakan) dan handak (mau) cari nasi sagan (untuk) makan,” tuturnya.

Saat itu, Hata yang seorang duda anak dua ini menyuruh keponakannya pulang lebih dulu.

“Ikam, bulik duluan, biar amang bulik berjalan,” ucapnya.

Namun tiba-tiba, keponakannya kembali kepadanya dengan raut wajah ketakutan.

Keponakannya berkata bahwa telah dihadang sekelompok remaja menggunakan senjata tajam jenis parang.

Mendengar aduan keponakannya, kontan Hata bersama ayah keponakannya, Madi mendatangi sekelompok remaja bersenjata tajam itu.

“Ulun takuni (tanya) kenapa handak menyerang kemenakan aku, lalu dijawab salah satu dari buhannnya (mereka), kadapapa mang kami berkelahi dengan buhan Pangeran (kampung jalan pangeran, red) ujar buhannya itu,” menurut Hata.

Tiba-tiba salah satu dari mereka yang lain sambungnya, berkata kasar dengan berucap, “apa mang jagau (jago) kah pian,” kata Hata menirukan ucapan salah satu remaja yang bersuara kasar itu.

Dari situlah bermula terjadi perkelahian antara Hata bersama Madi dengan sekelompok remaja itu.

Lanjut Hata menceritakan, salah satu remaja menyabetkan parangnya ke arah Hata dan sempat mengenai paha.

“Alhamdulillah kada (tidak) luka, karena hantaman parangnya kada ganjang (keras),”akunya.

Lalu parang tersebut direbut Hata, dua parang berhasil dia rebut dari tangan remaja itu.

Tanpa buang waktu, parang yang satunya diserahkan ke Madi dan berdua menyerang balik para remaja tanggung itu.

“Buhannya bukah (kabur), tapi kada lawas (tidak berapa lama) datang orang yang agak tua menyerang kami, tapi kami sempat melarikan diri,” tuturnya.

Namun nahas bagi Hata, giginya patah dan bibirnya pecah hingga mengeluarkan darah segar diduga akibat lemparan kayu galam oleh salah satu remaja berandalan itu.

Lanjut masih menurut Hata, parang itu kemudian ia serahkan ke Polsek Banjarmasin Utara ketika datang ke lokasi kejadian setelah menerima adanya laporan telah terjadi tindakan kejahatan di jembatan HKSN.

Sebelumnya, salah satu warga yang tinggal di sekitar jembatan, Aman Fahriansyah mengungkapkan, tadi malam atau Sabtu Malam (Malam Minggu) sekitar pukul 01.00 dinihari telah terjadi tindak pidana penyerangan dengan senjata tajam terhadap seorang pemuda oleh sekelompok orang tak dikenal.

“Kejadiannya tadi malam sekitar pukul satu dinihari, bahwa ada dua orang pemuda naik motor berboncengan arah menuju Kuin Utara dihadang sekelompok orang tak dikenal langsung menyerang dengan senjata tajam jenis parang,” ungkapnya.

Saat itu lanjut Aman, dirinya sedang naik motor dari HKSN mau pulang menuju Alalak Utara.

“Ketika itu saya melihat sekelompok orang itu menyerang dua pemuda tersebut saat masih berada di atas motor,” ceritanya.

Tiba-tiba salah satu dari sekelompok orang tak dikenal tadi menyebet dengan parang ke arah dua pemuda, satu dari mereka berhasil menghindar.

“Namun nahas salah satu pemuda, Nova Wardana tak sempat menghindar, tanpa sadar menangkis sabetan parang dengan tangannya sendiri, kontan saja mengakibatkan luka dalam cukup serius hingga dilarikan ke rumah sakit,” tuturnya lagi.

Namun dirinya belum berani memastikan mengenai penyebab atau pemicu penyerangan itu.

“Apakah ini pembegalan atau perkelahian,” ucapnya.( yon/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *