Eko Yuli Diharap ke Depan Ikut Membina Lifter Muda

Eko Yuli Irawan. (antara/suara)

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berharap lifter Eko Yuli Irawan ke depan turut membina para lifter junior angkat besi sehingga bisa mengikuti jejaknya di Olimpiade.

KORANBANJAR – Zainudin Amali mengatakan angkat besi adalah salah satu cabang olahraga yang masuk unggulan dalam grand design olahraga nasional. Sejalan dengan itu, akan dibangun fasilitan latihan di Cibubur dengan fasilitas yang lengkap.

“Jadi semangat, sambil membimbing yang junior-junior,” kata Menpora kepada Eko Yuli Irawan saat melakukan video call, sembari mengucapkan selamat atas raihan medali perak lifter berusia 32 tahun itu di Olimpiade Tokyo, Minggu (25/7/2021).

Menpora langsung melakukan panggilan video usai upacara penyerahan medali Eko Yuli yang sukses meraih perak di kelas 61kg putra Olimpiade 2020 Tokyo.

Lifter asal Lampung itu membukukan total angkatan 302kg (snatch 137kg serta clean and jerk 165kg).

Hasil ini sekaligus meneruskan tradisi medali yang selalu sukses ia bawa pulang sejak Olimpiade 2008 Beijing. Secara keseluruhan, Eko Yuli telah mengoleksi dua perak dan dua perunggu di pentas Olimpiade dalam empat edisi terakhir.

Adapun di Olimpiade Tokyo, Eko Yuli harus mengakui keunggulan lifter China, Li Fabin yang merebut medali emas dengan total angkatan 313kg (snatch 141kg serta clean and jerk 172kg).

Sementara itu, medali perunggu kelas 61kg diraih lifter Kazakhstan Igor Son dengan total angkatan 294kg (snatch 131kg serta clean and jerk 163kg).

Dalam kesempatan ini, Menpora sendiri menyampaikan ucapan selamat atas sumbangan medali perak sekaligus membuat rakyat Indonesia bangga.

“Luar biasa kita bangga, seluruh rakyat Indonesia bangga. Eko dan teman-teman di Olimpiade Tokyo semangat untuk berjuangnya itu yang menurut saya luar biasa,” tutur
Zainudin Amali.

Sementara itu, Eko Yuli sendiri mengatakan belum mempertimbangkan untuk gantung sepatu alias pensiun dari kariernya sebagai atlet angkat besi.

Meski usianya sudah 32 tahun, Eko bertekad untuk bisa terus bersaing. Pada sisi lain, ia juga tak menampik bahwa tantangan besar saat ini adalah menyiapkan para lifter muda Tanah Air untuk meneruskan perjuangannya.

“Jika dilihat usia memang sulit, tetapi jika ada kesempatan, kenapa tidak? Tapi, yang paling penting itu sekarang adalah bagaimana menyiapkan lifter-lifter muda penerus saya. Itu yang menjadi tantangan,” ucap Eko usai menyabet medali perak di Tokyo 2020. (suara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *