BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Lima tahun terakhir, sosok Ir. H Edy Suryadi cukup familiar di telinga kalangan pengusaha, terutama mereka yang tergabung dalam organisasi Gapensi Provinsi Kalsel dan Ketua Umum Kadinda Provinsi Kalsel.
Tidak sampai di situ, sekarang namanya juga mulai familiar di telinga kalangan politisi banua. Pasalnya, belum lama tadi, dia mendapat mandat untuk memegang kepempimpinan Ketua Umum DPW Partai Berkarya di Provinsi Kalsel.
Kiprah Edy Suryadi di dunia usaha dan pembangunan, memang bukan hal yang baru. Sejak dipercaya menjabat Ketua Gapensi dan Kadinda Provinsi Kalsel, dia sering mendorong kemajuan di banua melalui forum-forum resmi yang digelar DPP Ganpensi Nasional maupun Kadin Pusat.
“Dalam setiap forum rapat bersama Ketua Umum Gapensi seluruh Indonesia di Jakarta, saya sering memberikan masukan-masukan ke pemetintah tentang pembangunan yang harus di dorong di banua Kalimantan Selatan ini. Begitu pula ketika menghadiri rapat nasional di forum Kadin Pusat,” ungkap Edy kepada koranbanjar.net, belum lama tadi.
Termasuk di antaranya, menurut dia, mengusulkan pembangunan Jl A Yani II dari Banjarmasin hingga tembus ke Kabupaten Tabalong atau Tanjung. “Selama ini kita kan cuma memiliki satu-satunya jalan yang tembus ke Tanjung, yakni Jl. A Yani. Nah, impian saya adalah ingin mewujudkan pembangunan Jl A Yani II,” jelas dia.
Bukan hanya memberikan masukan tentang pembangunan Jl A Yani II, dia juga turut memberikan andil terhadap pembangunan Bandara Syamsuddin Noor melalui forum Gapensi dan Kadin Pusat.
“Seperti yang kita ketahui, pembangunan Bandara Syamsuddin Noor itu kan sempat lama tidak terealisasi. Nah dalam forum Gapensi pusat saya memberikan masukan, kalau pembangunan Bandara Syamsuddin Noor cepat dilaksanakan, libatkan BUMN,” ujar dia.
Edy mengaku sangat terobsesi ikut berkontribusi terhadap banua Kalsel, dengan memperjuangkan di tingkat pusat. “Coba perhatikan selama ini, sangat jarang tokoh dari Kalimantan Selatan yang muncul menjadi tokoh nasional, terakhir yang muncul adalah Gusti Muhammad Hatta di era Presiden SBY. Oleh sebab itu, saya sangat menginginkan ada tokoh-tokoh banua lainnya yang berkiprah di tingkat nasional dan berani menyuarakan aspirasi orang-orang banua. Kemudian tidak hanya menjabat sebagai pengikut,” tegasnya.(sir)