Dugaan percobaan penculikan seorang anak Sekolah Dasar (SD), Maura, warga Alalak Utara Kecamatan Banjarmasin Utara membuat geger warga Kota Banjarmasin hingga di media sosial.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Seorang saksi, Siti Aidah mengaku melihat langsung dugaan percobaan penculikan itu. Berawal pagi itu sekitar pukul 07.30 WITA, dirinya hendak pergi.
“Saat saya berada di depan gang, saya melihat anak itu berdiri sendiri menggunakan seragam sekolah, sembari menunggu ibunya sedang ke warung membawa adik Maura,” tuturnya, Rabu, (8/12/2021).
Tiba-tiba lanjutnya, datang seorang perempuan tidak menggunakan helm, rambut pirang, tanpa memakai masker.
“Langsung ingin membawa anak itu (Maura), katanya aku orang sini jua, sini acil (tante) antar ke sekolahan biar cepat,” ujar Siti Aidah menirukan suara pelaku yang tidak ia kenal itu.
Lalu, lanjut cerita Siti Aidah, dirinya merasa curiga, dihampirinya perempuan asing yang diduga ingin membawa Maura itu sembari berkata,” Jangan dibawa, inya (ia) ada aja mamanya mengantar, ini lagi menunggu mamanya,” ucap Siti kepada wanita itu.
Makin menambah kecurigaan wanita yang berprofesi di sekolah tahfiz ini, pelaku bukannya pergi ketika dilarang, malah menarik paksa anak yang berusia 9 tahun itu.
“Sempat dipaksa ditarik tangannya, dan sudah dinaikkan di atas motornya, anak itu duduk di belakang lantas saya ambil paksa dan turunkan Maura, sempat tarik-tarikan, ngotot orang itu tidak mau menurunkan Maura,” ceritanya.
Masih dalam kisahnya, ada warga yang melihat saat dirinya sedang saling Tarik menarik tangan Maura dengan pelaku, warga itu cepat mendatangi. “Melihat warga datang, wanita itu langsung pergi meninggalkan kami dengan mengebut,” ungkapnya.
Awalnya, Siti Aida ketika ditemui di rumahnya, letaknya tidak jauh dari rumah korban, enggan memberikan keterangan.
Sebab kata suaminya, Hasanul Basri, istrinya merasa trauma, tidak tenang karena baru saja dipanggil ke kantor Polisi Sektor Banjarmasin Utara.
“Coba nanti saya tanya, soalnya tadi dia agak ketakutan dan trauma, sebab baru pertama ini dipanggil ke kantor polisi,” ucap Hasanul.
Setelah media ini memohon meminta waktu cuman 10 menit, akhirnya Siti Aidah bersedia menemui dan menceritakan kejadian itu di hadapan suaminya.(yon/sir)