Dua tempat wisata Jembatan Ekowisata Antasan Bromo dan wisata alam Kuin Kecil yang berada di Kelurahan Mantuil Banjarmasin kini terancam ‘mati suri.’
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Dua tempat wisata ini kondisinya cukup miris dan memprihatinkan. Salah satu anggota Pokdarwis Ekowisata Jembatan Antasan Bromo, Supiani kepada media ini menuturkan, pengunjung Ekowisata Jembatan Antasan Bromo yang diresmikan Januari tahun 2020 itu, semenjak enam bulan terakhir sangat drastis menurun hingga 90 persen.
“Pengunjung hanya ada di hari minggu, itupun dari jam 5 sore sampai jam 7 malam sudah habis,” ucapnya.
Dari pengunjung yang datang, untuk sepeda motor paling banyak lima puluh buah, untuk mobil hanya ada tiga sampai empat buah.
Sedangkan dari hari Senin sampai sabtu, pengunjung hampir tidak ada. “Paling – paling satu dua orang,” sebutnya.
Terlihat pula kondisi papan nama tulisan Ekowisata Jembatan Antasan Bromo yang berada di depan pintu masuk tidak terawat. Beberapa hurupnya sudah rusak, sebagian lepas.
Lebih parah lagi Wisata Alam Kuin Kecil. Meskipun pengunjung hanya datang pada hari Minggu, namun jauh sangat sedikit dibanding jumlah pengunjung Jembatan Ekowisata Antasan Bromo yang datang pada hari Minggu.
“Paling banyak enam sampai tujuh orang, itu pun dari pagi jam delapan sampai jam empat sore,” ungkap Ketua RT setempat sekaligus Wakil Ketua Pokdarwis Wisata Alam Kuin Kecil, Ipan.
Sepinya pengunjung wisata alam yang diresmikan pada September 2021 ini, lanjut Ipan semenjak berlalunya bulan Ramadan atau sekitar lima bulan.
Adapun janji dari Disbudpar Kota Banjarmasin untuk membangunkan WC umum dan pelabuhan atau dermaga yang tadinya untuk pengunjung yang datang menggunakan kelotok hingga sekarang tidak terwujud.
“Pengunjung yang datang sering mengeluhkan soal WC, sementara buang air ikut di WC rumah warga, kadang di tempat kami,” keluhnya.
Pada malam hari pun untuk sementara, kata Ipan, tidak dibuka lagi, sebab lampu hias untuk suasana malam tidak dipasang lagi.
“Kami tidak sanggup lagi bayar listriknya, di samping itu kemarin kabelnya juga sempat terandam banjir,” tuturnya.
Warung-warung untuk melayani para pengunjung Wisata Alam Kuin Kecil sudah tidak ada yang berjualan lagi.
“Untuk parkir pun tidak kami pungut, karena pengunjungnya cuma ada beberapa,” ucapnya.
Sebagian gazebo tampak terlihat tidak terawat, kusam dan bambunya mulai lapuk. (yon/sir)