MARTAPURA,koranbanjar.net – Sampai Jumat (6/3/2020) ini terhitung taksiran 1200 ton sampah terkumpul yang dihasilkan dari para jamaah haul ke-15 Guru Sekumpul. Semuanya sudah dihantarkan petugas dan relawan kebersihan pada dua tempat pembuangan akhir (TPA) di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banjar Boyke W Triestiyanto MT mengatakan kepada koranbanjar.net, sampah-sampah sebanyak 1200 ton itu berasal dari Kabupaten Banjar, yang terkait terhadap pelaksanaan haul.
Sampah –sampah dikumpulkan dalam beberapa tahapan, dimulai dari pengumpulan sampah oleh para relawan dan diletakkan pada beberapa tempat di setiap komplek atau gang. Kemudian, setelah dikumpulkan dan diangkut oleh pikap untuk ditempatkan beberapa titik tempat pembuangan sementara (TPS).
Lalu, diangkut menggunakan truk menuju ke TPA Regional Banjarbakula di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru atau ke TPA Cahaya Kencana Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar. “TPA Regional Banjarbakula hanya dibuka sampai jam 17.00 Wita atau jam lima sore, setelah lewat itu kami membuangnya ke TPA Cahaya Kencana,” ungkap Boyke, Jumat (6/3/2020) pagi.
Pengangkutan sampah terkendala, karena tidak semua sampah yang berada di dalam gang dikeluarkan ke luar gang, dan tidak semua gang bisa dimasuki truk pengangkut sampah. Sehingga diperlukan kendaraan bermotor roda tiga.
“Tentu saja kami juga mengucapkan terima kasih kepada para relawan kebersihan dan komunitas GASAK atas bantuan dan dukungannya membersihkan sampah-sampah selama pelaksanaan haul. Catatan diterima sekitar seribu orang jumlah relawan kebersihan,” ucap Boyke.
Apakah ada evaluasi dalam penanganan sampah? Selain sampah dibantu dikeluarkan penumpukannya tidak di dalam gang, ia berharap terjadi pemerataan penempatan para relawan atau tidak menumpuk pada suatu tempat saja. “Itu supaya bisa dimaksimalkan, karena percuma banyak orang kalau tertumpuk relawannya dan kurang maksimal semua relawannya,” kata dia. (dya)