BANJARMASIN, koranbanjar.net – Sekretaris Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Polpum) Kemendagri Didi Sudiana mengatakan, peran perempuan sangatlah dominan dalam bela negara.
“Mengapa demikian, karena pengaruh wanita mendidik keluarga dengan keluarga yang bagus insya Allah lingkungan RT, desa, kelurahan, akan bagus juga,” ujarnya usai acara Forum Dialog Peningkatan Kesadaran Bela Negara Dalam Rangka Penguatan Karakter Bangsa Bagi Kaum Perempuan Daerah di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Rabu (18/9/2019).
“Kondisi saat ini kita disibukan dengan masalah matrealistis. Bapaknya kerja, ibunya kerja, anak-anak nganggur habis sekolah. Kebanyakan begitu. Jadi tantangan yang dihadapi saat ini sebenarnya tantangan non militer,” sambungnya.
Menurut Didi, ancaman yang dihadapi saat ini berbagai aspek, seperti melalui perkembangan ilmu pengetahuan, aspek ideologi, dan kondisi kehidupan sosial.
“Berbagai macam ancaman itu, terus menghantui anak bangsa kita. Oleh karena itu, kaitannya dengan bela negara yang diamanahkan oleh UUD kita harus wujudkannya,” terangnya.
Oleh sebab itu, setiap warga negara akan menghadapi ancaman tersebut, karena kemajuan perkembangan zaman yang ada saat ini harus benar-benar di simak yang positif baiknya.
“Sekarang banyak yang bagus, tetapi hal-hal yang terjadi saat ini banyak yang negatifnya. Contoh, hujatan-hujatan di media maya. Banyak sekali hoaks, ujaran kebencian. Ini perantara media karena dicekoki media-media baik di tv atau masalah kekerasan atau masalah yang lain tergambarkan termasuk penyampaian pendapat-pendapat yang tidak dalam koridor,” ujarnya.
Pentingnya permasalahan ini, untuk saling menghargai dan menghormati, karena itu harus diantisipasi. Maka ancaman militer dinegara mana saja tidak akan ada.
“Kemudian anak-anak dari peran ibu kurang diberdayakan contoh anak-anak harusnya jam 6 sore harus sudah balik ke rumah, kalau ibu-ibu engga rewel anak-anak itu akan biasa saja. Kalau pergaulannya positif akan positif tetapi pergaulan saat ini banyak yang kurang bermanfaat, negatif dampaknya melawan orangtua banyak yang kaya gitu. Jadi peran ibu-ibu sangat dominan untuk mendidik anak bangsa ini di lingkungan keluarga,” ujarnya.
Pentingnya etika, moral, perilaku, kesehari-hari anak, benar-benar harus diperhatikan karena dengan itu akan mendapat dampak positif.
“Dengan ini, sistem bela negara dibangun dengan bagus insya Allah tidak ada hal-hal yang bisa membawa kerepotan orang tua maupun masyarakat dan pemerintah, contohnya sekarang ini kan gampang perkelahian anak-anak remaja kemudian lari anak-anak ini ke narkoba, karena memang kurang ada kepedulian dari peran ibu, karena peran ibu komunikasi lebih bagus daripada bapak dilingkungan saya kira,” terangnya.
Ia mengharapkan dengan diberikannya kesadaran bela negara mudah-mudahan ibu akan lebih optimal untuk menyampaikan informasi hal-hal yang bisa dibangun untuk membangun bela negara ini, dilingkungan masing-masing.
“Engga usah tingkat nasional, dari lingkungan saja kira-kira begitu kita tidak berbohong itu berguna suatu implementasi, lebih-lebih kalo secara masib sebenarnya,” pungkasnya. (ags/dra)