Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
BanjarReligi

Ditemukan 78 Kasus HIV AIDS di Kabupaten Banjar

381
×

Ditemukan 78 Kasus HIV AIDS di Kabupaten Banjar

Sebarkan artikel ini

MARTAPURA – Penyebaran HIV AIDS sepertinya terus memperlihatkan tren yang meningkat di Kabupaten Banjar. Pasalnya, sampai bulan November 2017 telah ditemukan sebanyak 78 kasus HIV positif dan 32 kasus AIDS.

Dengan kondisi seperti itu tentunya memerlukan kewaspadaan dan komitmen yang konsisten dalam bentuk gerakan pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Untuk itu komisi penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kal-Sel melakuka rapat koordinasi penanggulangan AIDS di Kabupaten Banjar pada Rabu (29/11) pagi di Aula Bapelitbang Banjar lantai 3.

Sekretaris Komisi Penaggulangan HIV AIDS HM Hamdi ditemui koranbanjar.net  menyampaikan, pihaknya melakukan persiapan untuk menangani kondisi Kabupaten Banjar yang sampai saat ini ada di peringkat empat untuk penderita HIV AIDS, sedangkan untuk peringkat satu diisi Banjarmasin, Tanah Bumbu dan Banjarbaru.

“Iya untuk kondisi di Kabupaten Banjar, sekarang berada di tingkat ke empat, sementara 1,2, 3 diisi Banjarmasin, Tanah Bumbu, dan Banjarbaru” ujarnya

Sementara untuk penderita HIV AIDS di Kabupaten Banjar kebanyakan dikarenakan seksual, dari angka 78 untuk HIV dan 32 AIDS kebanyakan dialami pria.

“Kebanyakan penderita HIV AIDS karena prilaku seksual, dan dari angka penemuan kebanyakan adalah kaum pria, dan itu tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar” ungkapnya

Untuk penanganan penderita HIV AIDS, pihak KPA hanya bisa menekan agar tidak menyebar, karena penyakit tersebut sangat mungkin menular ke orang lain melalui hubungan seksual dan juga jarum suntik yang dipakai bersama.

“Untuk penanganan kita coba mengendalikan kepada mereka yang positif menderita HIV AIDS, dan kita coba untuk menekan bagaimana agar tidak tersebar, setelah itu kita lakukan pengobatan,” jelasnya

Untuk angka tersebut sedikit mengherankan, pasalnya di Kabupaten Banjar diketahui tidak ada lokalisasi, namun Kabupaten Banjar berada di tingkat keempat se Kal-Sel untuk penderita HIV AIDS.

“Ini lebih ke prilaku individu ya, meskipun di Kabupaten Banjar tidak ada lokalisasi, namun kemungkinan mereka yang positif HIV AIDS pernah jajan ke luar daerah Kabupaten Banjar,” kata Hamdi

Sementara untuk mengurangi angka penderita HIV AIDS di Kabupaten Banjar yang tiap tahun semakin meningkat, KPA secara rutin melakukan sosilisasikan ke desa-desa khususnya di desa perbatasan di Kabupaten Banjar.

Selain itu Hamdi mengimbau kepada masyarakat agar menghindari prilaku seks bebas agar terhindar dari penyakit HIV AIDS. (sai)