Sekretaris Daerah Kotabaru bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kotabaru sebagai narasumber acara Talkshow Program ‘Halo Kotabaru’ di LPPL Radio Gema Saijaan 102 FM, membahas strategi pemerintah daerah dalam penanganan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kotabaru, Selasa (27/2/2024).
KOTABARU, koranbanjar.net – Talkshow Halo Kotabaru yang dipandu H Kisra Syarwansyah mengudara di frekuensi 102FM dan juga disiarkan melalui channel YouTube LPPL Radio Gema Sa-ijaan.
Sekretaris Daerah Kotabaru H Said Akhmad via telepon menjelaskan, sesuai arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Indonesia di tahun 2024 harus bebas stunting. Dan Kabupaten Kotabaru harus mempunyai program yang dimulai dari titik dasar.
“Dalam rangka membebaskan Kabupaten Kotabaru bebas stunting, yaitu salah satunya dari titik dasar dengan menggiatkan kembali Posyandu yang ada di desa-desa dan kelurahan, karena rata-rata termasuk gizi buruk itu banyak di tingkat masyarakat yang tidak mampu yang ada di desa-desa, ini yang harus kita lakukan,” katanya.
Selain itu, dengan menghidupkan kembali Posyandu dan terjun langsung ke lapangan, pihak terkait bisa membedakan, mana yang perlu penanganan khusus maupun yang tidak.
“Menghidupkan kembali Posyandu, termasuk kita sudah mengarahkan dana desa lebih banyak nanti untuk menganggarkan ke Posyandu, karena pendekatan lebih dekat masyarakat adalah desa, tentunya dengan anggaran, baik dari segi makanan tambahan melalui Posyandu untuk ibu hamil, anak-anak balita atau gizi buruk dan pemberian vitamin,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru Erwin Simanjuntak menjelajaskan, Dinas Kesehatan juga fokus menggiatkan kegiatan di Posyandu, karena Posyandu merupakan ujung tombak kepada masyarakat dalam pelayanan kesehatan, terutama dalam penanganan stunting.
“Posyandu merupakan ujung tombak kita dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terutama dalam penanganan kasus stunting, dan kita sudah menyiapkan beberapa sarana dan prasarana di Posyandu seperti menyediakan alat ukur antropometri untuk mengukur berat dan tinggi badan balita yang akan kita cek, dan ini melalui anggaran alokasi khusus tahun lalu,” ujarnya.
Selain itu, pihak Dinas Kesehatan Kotabaru melalui Posyandu juga menggalakkan untuk pemberian makanan tambahan, seperti yang sebelumnya telah disampaikan Sekretaris Daerah Kotabaru.
“Kita juga telah memantau melalui tim kita yaitu ahli gizi kita, yang selalu disiapkan di setiap puskesmas dan nanti juga akan terjun ke Posyandu, untuk memberikan makanan tambahan dan vitamin bagi remaja putri yang sedang haid dan ibu hamil, agar bayi dalam kandungan selalu sehat, dengan harapan stunting tuntas dan anak yang lahir dalam keadaan sehat, dan tidak ada lagi kasus stunting, khususnya di Kabupaten Kotabaru,” tutupnya. (bay)