Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin meminta kepada pihak sekolah, jangan terlalu banyak membebankan biaya perpisahan atau pelepasan ke murid.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Banjarmasin, Nuryadi lewat wawancaranya, Selasa (6/6/2023) di Kantor Disdik Kota Banjarmasin di Jalan Piere Tendean.
“Harapan kami jangan terlalu banyak membebankan biaya perpisahan kepada siswa atau orang tua,” harap Nuryadi.
Lanjutnya, karena usai lulus sekolah siswa tersebut mempersiapkan melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya dan tentu butuh biaya tidak sedikit
Artinya masih dalam pernyataan Nuryadi, biaya pelepasan murid atau pelajar harus benar-benar dirapatkan antara pihak sekolah dengan orang tua murid.
“Karena masih banyak persiapan-persiapan, misalkan dari lulus SD mau ke SMP, dari SMP melanjutkan ke SMA atau SMK, itu jelas banyak butuh biaya. Jadi kami minta sesederhana lah,” urainya.
Melihat beberapa tahun belakang, ada beberapa sekolah di Kota Banjarmasin mengadakan acara perpisahan dengan acara cukup meriah seperti di hotel, restoran, cafe dan tempat hiburan lainnya.
Hal itu membutuhkan biaya tidak sedikit, setiap siswa dikenakan biaya cukup mahal agar dapat mengikuti acara perpisahan tersebut.
Apakah sekarang masih ada seperti itu? Mantan Kabid SD Disdik Kota Banjarmasin ini menegaskan, berdasarkan edaran yang sudah pernah disebarkan ke sekolah-sekolah sebelumnya terkait larangan tidak boleh bermegah-megah mengadakan acara perpisahan maupun pelepasan murid.
“Harapan kami pokoknya sesederhana mungkin lah, jangan memberatkan siswa maupun orang tua,” ucapnya.
Untuk itu pihak sekolah melalui komitenya agar mengadakan rapat koordinasi bersama orang tua murid terkait hal apa saja yang ada hubungannya dengan biaya.
Hendaknya menurut Nuryadi, bagi yang tidak mampu saling bergotongroyong membantu. Adapun mengenai biaya atau dana juga harus jelas peruntukannya.
“Jangan ditargetkan sekian-sekian tetapi peruntukannya tidak jelas, supaya orang tua dapat memberikan masukan kepada pihak sekolah,” pungkasnya.
(yon/rth)
Maaf pak, sepertinya himbauan atau surat edaran tersebut tidak begitu menjadi perhatian serius. Pada kenyataannya masih ada sekolah negeri yang menyelenggarakan acara perpisahan (diganti namanya menjadi acara penyerahan siswa supaya katanya tidak melanggar aturan) di hotel yang menurut saya itu sangat tidak mendidik. Saya sangat kecewa ketika acara serah terima putra saya yang bersekolah di salah satu SMP Negeri di Banjarmasin diselenggarakan di sebuah hotel akhir bulan mei kemarin. Pada saat rapat orang tua dan pihak sekolah saya sudah mengajukan pendapat bahwa saya tidak setuju dengan rencana serah terima siswa di hotel tapi saya tidak bisa berbuat apa apa dan rencana sepertinya tidak bisa dibatalkan karena katanya sudah disepakati, padahal saat itu saya baru pertama kali mendapat undangan untuk rapat acara serah terima. Akhirnya kami memilih untuk tidak ikut tapi masih dikenakan beberapa biaya.