Diduga berbuat asusila terhadap anak kandung, warga Kelayan A Banjarmasin berinisial MR diperkirakan berusia kurang lebih 38 tahun nyaris digebuki massa.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Berawal dari sebuah video yang tersebar melalui aplikasi WhatsApp hari ini, Senin (24/9/2024), seorang pria nyaris jadi bulan-bulanan warga akibat diduga telah melakukan tindakan asusila terhadap anak kandungnya sendiri.
Hasil keterangan dari beberapa saksi warga setempat yang berhasil digali oleh koranbanjar.net, MR diduga sudah 3 kali melakukan perbuatan asusila terhadap putri semata wayangnya itu dengan cara diduga dipaksa dan diancam akan dipukuli bila tidak mau melayani hasrat birahi ayah bejatnya itu.
“Pas saat ulun (saya) tanya, bujurkah (benarkah) abah Ikam (ayah kamu) meanu (diduga perkosa) Ikam dan berapa kali. Lalu kata anaknya sudah tiga kali sambil menangis,” ungkap Sinta seorang wanita rumah tangga yang mengaku sempat bertanya-tanya kepada korban tentang isu digauli ayah kandungnya.
Bahkan lebih bejat lagi, teman ayahnya berinisial R turut menggauli dengan memberikan imbalan sebesar 60 ribu rupiah kepada Bunga (bukan nama sebenarnya).
“Katanya (kata korban) pada waktu malam Minggu diberi uang 60 ribu namun korban harus mau melayani kawan ayahnya itu,” cerita Sinta lagi.
Lalu Sinta makin penasaran dan ingin menggali lebih dalam apa dan bagaimana kisah sebenarnya yang terjadi terhadap Bunga.
“Lalu duitnya mana enam puluh ribu itu? Saya bertanya lagi sama si Bunga. Kata Bunga ada sama ulun duitnya,” ucap Sinta menirukan jawaban Bunga ketika ditanya Sinta.
Keterangan Sinta dibenarkan oleh ibu-ibu rumah tangga lainnya yang saat itu sedang kumpul membicarakan kejadian tindakan asusila MR terhadap anak kandungnya.
“Sebenarnya bisa jadi sudah lama melakukan itu kepada anaknya, tapi hanya baru pagi tadi ketahuan sekitar kurang lebih pukul sepuluh pagi. Karena kami kada terima (tidak terima) kampung kami tercemar gara-gara perbuatan itu, langsung saja kami panggil warga dan aparat kepolisian,” beber Ida rekan atau kawan Sinta.
Masih menurut keterangan warga, semenjak MR pisah dari istrinya (ibu kandung Bunga), anak perempuan ini tidak pernah mengecap bangku sekolah.
“Tetapi kalau tidak salah pernah sekolah pakaian seragam, pakai kerudung tapi sekolah mana kita tidak tahu,” ungkapnya.
Sementara pemilik rumah yang didiami pelaku dan korban mengaku tidak mengetahui apapun tentang apa yang terjadi terhadap MR dan Bunga.
“Taunya dari orang luar pas dengar ribut-ribut di depan rumah ini. Kalau sebelumnya sungguh saya tidak tahu sekali soalnya orangnya tidak pernah bergaul dengan tetangga,” aku Masrufah kendati rumah pelaku adalah rumah saudaranya yang disewakan per bulan.
Dirinya hanya mengetahui ada atau tidak adanya anak dan ayah itu ketika sebuah motor terparkir di depan pintu masuk rumah.
“Nah kalau motornya ada berarti orangnya ada, kalau tidak ada maka orangnya juga tak ada di rumah,” sebut Masrufah.
Menurut informasi warga setempat pula, kedua pelaku MR dan seorang temannya berinisial R yang diduga turut menikmati tubuh mungil korban sudah ditangkap Sat Reskrim Polresta Banjarmasin.
“Sudah dibawa tadi pelakunya oleh Polresta (Polresta Banjarmasin),” kata Ayu teman Sinta.
Bahkan menurut keterangan Ayu, mengambil keterangan tetangga rumah pelaku, bahwa pelaku sudah melakukan perbuatan bejat itu sekitar satu tahun.
“Ujar tetangganya tadi kemungkinan sudah setahun ayah Bunga melakukannya,” duga Ayu.
Sementara pihak penyidik Polresta Banjarmasin Abdi ketika dikonfirmasi media ini membenarkan telah mengamankan 2 pelaku dugaan pemerkosa anak kandung.
“Saat ini lagi kita interogasi, secepatnya akan kami gelar hari ini, selenggarakan nanti sama Pak Kasat aja,” ucap Abdi singkat. (yon/bay)