Remaja perempuan yang berinisial I (16) nekat mengakhiri hidupnya di rumah yang berlokasi di Jalan Dahlina Raya Keluraahan Sungai Besar Kecamatan Banjarbaru Selatan Kota Banjarbaru.
BANJARBARU,koranbanjar.net – Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 17.50 Wita.
Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda melalui Kasi Humas Ipda Kardi Gurnadi mengungkapkan, korban yang nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri itu, diduga mengalami gangguan kesehatan mental dua tahun terakhir.
“Korban sebelumnya rutin menjalani perawatan di rumah sakit jiwa, dan sering mendapat bisikan gaib,” ungkapnya.
Korban yang berstatus siswi di salah satu SMA di Banjarbaru itu, tengah menghadapi tekanan berat di sekolah.
“Korban merupakan panitia dalam kegiatan perayaan ulang tahun sekolah. Lalu, korban juga baru mengalami konflik dengan seniornya saat pertandingan futsal beberapa hari sebelumnya,” beber dia.
Menurut rekan sekolahnya, korban terlihat tertekan setelah kejadian itu. Bahkan, korban sempat membeli tali nilon melalui online yang diketahui digunakan untuk gantung diri.
I (16) saat itu ditemukan gantung diri oleh ibunya sendiri. Ibu korban yang saat itu sepulang dari dokter gigi, mendapati rumah dalam kondisi terkunci dari dalam.
Setelah memanggil korban, namun tidak ada respon dan memutuskan mendobrak pintu. Lalu, ibu korban mencarinya dan menemukan putrinya dalam keadaan gantung diri di dapur.
Kemudian ibu korban meminta bantuan ke tetangganya dan menurunkan korban. Selanjutnya, melaporkan kejadian itu ke pihak Kepolisian.
Di lokasi, polisi menemukan beberapa barang bukti berupa tali nilon yang digunakan korban, kursi, dan ponsel milik korban yang didapati percakapan korban dan temannya.
“Isi percakapannya, menunjukkan korban mengalami gangguan mental dan sempat mencoba bunuh diri sebelumnya,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan indikasi pidana dan murni bunuh diri. Jenazah korban kemudian dibawa ke Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk dimakamkan di sana. (maf/dya)