BARABAI, KORANBANJAR.NET – Puluhan relawan gabungan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) bekerja keras hingga larut malam mencari seorang warga Desa Binjai Pirua, Kecamatan Labuan Amas Utara, HST, Jumberi, setelah mendapat informasi bahwa kakek berusia 55 tahun tersebut tidak pulang sejak pergi dari rumahnya, Jumat (25/1/2019), sekitar pukul 06.00 WITA.
Tak kurang dari 50 orang relawan gabungan yang ada di HST, melakukan pencarian di sejumlah wilayah yang sering dilalui Jumberi. Namun hingga 23.00 WITA, Jumat, Jumberi juga belum ditemukan.
Menurut seorang anggota BPK Telaga Singa, Matnor, Jumberi adalah seorang pedagang ikan keliling.
“Biasanya beliau (Jumberi) kalau berjualan, pulangnya antara pukul 10.00 atau pukul 11.00 WITA, namun kali ini beliau tidak pulang ke rumah hingga sore hari,” ujar Matnor saat ditemui koranbanjar.net di sela pencarian.
Kemudian pada pukul 23.30 WITA, para relawan menerima informasi bahwa ada yang menemukan Jumberi di Desa Buntu Karau, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, dalam kondisi kebingungan.
Mendapat informasi tersebut, kemudian para relawan pun langsung meluncur ke Balangan sambil berkoordinasi dengan Polsek Batumandi, Balangan.
Sesampainya di Batumandi sekitar pukul 01.30 WITA, para relawan kembali mendapat informasi bahwa Jumberi sudah berada di rumahnya dengan diantar sebuah mobil truk yang kebetulan melintas di Paringin.
“Alhamdulillah, orang yang kita cari sudah berada di rumahnya. Kita sebagai relawan harus ikhlas kemanapun kita mencari orang,” ujar salah satu relawan, Agus, kepada koranbanjar.net.
Pada pukul 02.00 WITA, Sabtu (26/1/2019), para relawan pun kembali ke Barabai.
Dari informasi yang dihimpun koranbanjar.net, sebelumnya Jumberi telah terjatuh dari motornya di daerah Desa Buntu Karau, Balangan.
Setelah ditolong warga dan ditanya warga setempat, Jumberi mengaku bahwa dia sedang tersesat dalam menjajakan ikan jualannya dari daerah Desa Pulau Guha Mahiring, Kecamatan Labuan Amas Selatan.
“Warga Desa Buntu Karau pun mengantar Jumberi ke Kota Paringin. Sesampainya di Paringin, warga yang mengantar tersebut bertanya kepada Jumberi, ‘ingatlah sudah pian di sini (Paringin)?’. Lalu Jumberi menjawab ‘ingat’. Setelah itu Jumberi pun langsung ditinggal oleh pengantar,” ujar Syahri, seorang relawan yang ikut mencari Jumberi, mengatakan kepada koranbanjar.net. (mdr/dny)