Dibanding nilai impor Februari 2019 yang mencapai US$170,82 juta, nilai impor bulan Februari di tahun 2020 turun sebesar 46,85 persen di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19).
BANJARBARU, koranbanjar.net – Meski begitu, nilai impor Kalsel pada bulan Februari 2020 mencapai US$90,79 juta atau naik sebesar 37,25 persen. Dibanding bulan sebelumnya, yaitu Januari 2020 mencapai US$66,15 juta.
Melalui siaran pers tertulis, Rabu (1/4/2020), Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan (BPS Kalsel) Diah Utami mengatakan, yang paling banyak diimpor yakni kelompok bahan bakar mineral (HS 27), sebesar US$72,78 juta. Sedangkan, Negara asal impor dengan nilai terbesar adalah Malaysia sebesar US$46,08 juta.
Ekspor barang asal Kalsel, bulan Februari 2020 mencapai US$729,33 juta atau naik sebesar 10,61 persen. Dibanding nilai ekspor bulan Januari 2019, yang mencapai US$659,36 juta.
Dibandingkan dengan nilai ekspor bulan Februari 2019 yang mencapai US$492,06 juta, nilai ekspor bulan Februari 2020 ini naik 48,22 persen.
Adapun kelompok komoditas barang, berdasarkan HS 2 dijit yang paling banyak diekspor yaitu kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$440,41 juta. Mengenai Negara tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok dengan nilai US$177,41 juta.
Neraca perdagangan ekspor impor Kalsel, bulan Februari 2020 surplus US638,54 juta.
“Mulai tahun 2020, nilai ekspor dihitung menurut provinsi asal dan nilai impor menurut data KPPBC (Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai),” pungkasnya. (ykw/maf)