Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Dialog Tokoh Agama Rekatkan Kerukunan Di Banjarbaru

Avatar
314
×

Dialog Tokoh Agama Rekatkan Kerukunan Di Banjarbaru

Sebarkan artikel ini

BANJARBARU, koranbanjar.net – Kamis (29/8/2019) tadi diadakan Dialog Tokoh Agama dan Kalangan Ponpes se- Kecamatan Landasan Ulin dan Liang Anggang, bertempat di Aula Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin di Liang Anggang, Jalan Achmad Yani Km21 Liang Anggang Banjarbaru.

H. Hilmi selaku panitia pelaksana Dialog Tokoh Agama dan Kalangan Ponpes se Kecamatan Landasan Ulin dan Liang Anggang  menyatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ialah memberikan pengetahuan atau wawasan para peserta tentang pentingnya menjaga kerukunan beragama.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Lantas, dari mana saja beritanya? Tercatat 60 orang terdaftar terdiri tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Penyuluh Agama PNS dan Non PNS, juga dari Pondok Pesantren.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Banjarbaru Drs H Said Abdullah MSi mengutarakan, kerukunan umat beragama di Banjarbaru terbilang cukup bagus.

Tinggal menjaganya agar terus baik, sehingga tidak ada hal-hal yang negatif timbul di masyarakat hanya karena isu-isu agama. “Kegiatan hari ini mempunyai nilai penting sebagai wujud kebersamaan dan kesungguhan kita dalam memperkuat cipta kondisi masyarakat yang aman, nyaman, dan tertib yang juga merupakan misi Pemerintah Kota Banjarbaru,” sebut dia.

Karena, sambung Said Abdullah, bagi kota yang heterogen baik suku maupun agamanya seperti Kota Banjarbaru, maka kerukunan merupakan syarat mutlak agar pembangunan dapat berjalan lancar.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan harmonisasi. “Diharapkan kita juga dapat menghimpun berbagai persoalan-persoalan isu bidang keagamaan, seperti pendirian rumah ibadah, adanya penyimpangan ajaran islam yang diyakini masyarakat pada umumnya sehingga keberadaannya menimbulkan keresahan dan memicu konflik dan terbelahnya persatuan dan kesatuan bangsa,” papar dia.

Tidak dapat dipungkiri pula, ucapnya, masih ada persoalan-persoalan yang muncul, baik bersifat internal umat maupun antar umat beragama.

“Dalam penyelesaian suatu masalah, agar menjunjung tinggi sikap saling menghargai dan menghormati antar umat beragama,” tandasnya. (maf/dya)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh