Data murid atau siswa di sekolah-sekolah maupun yayasan pendidikan di Kabupaten Barito Kuala diketahui banyak yang hilang. Karena itu, Dinas Pendidikan Batola melakukan pembaharuan Dapodik (Data Pokok Pendidikan), sehingga pihak sekolah maupun yayasan mengeluh.
BATOLA, koranbanjar.net – Dapodik dibuat untuk menghimpun data terkait sarana prasarana sekolah dan data siswa-siswi. Dapodik juga menjadi dasar penyaluran tunjangan, seperti tunjangan profesi, tunjangan fungsional, dan tunjangan khusus, termasuk bentuk lain seperti dana BOS.
Nah, di Kabupaten Batola banyak yayasan pendidikan maupun sekolah yang mengeluhkan perubahan Dapodik, menyusul banyaknya data siswa-siswi murid yang hilang.
Alasan lain perubahan Dapodik, karena banyak sekolah yang mendaftarkan dengan murid dengan usia yang belum mencukupi atau datanya palsu.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan H.Sumarji S, Pd M, Ap kepada koranbanjar.net Jumat (03/09/2021) siang.
“Alasan mengapa banyak keluhan setelah Dapodik diperbaharui, karena banyak data nama anak murid yang hilang, karena kami selalu memperhatikan sekolahan yang terdata di Dapodik, agar tidak ada siswa-siswi yang masuk sekolah di bawah umur,” katanya.
Dapodik wajib diisi pihak sekolah, baik itu murid PAUD, TK maupun SD. Kemudian, lanjutnya, data dimasukkan melalui website yang disediakan, apabila ada data murid yang hilang, maka akan ditinjau kembali, apakah karena umur atau murid memiliki data palsu.(mj-39/sir)