Dampak surutnya air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Riam Kanan, tepatnya di Kecamatan Karang Intan, Desa Sungai Alang menyebabkan petani kehilangan ternak ikan hingga mencapai 7.000 ekor untuk satu petani ikan.
BANJAR, koranbanjar.net – Surutnya DAS Riam Kanan membuat kekhawatiran petani ikan. Seperti diketahui, dengan surutnya air dapat berdampak pada angka kematian ikan dengan jumlah yang banyak.
Kasi Pelayanan Desa Sungai Alang, Ahmad Shaufi menjelaskan kepada awak media, “dampak daripada air surut membuat angka kematian sangat banyak,” ucapnya.
Angka kematian ikan akibat air surut ditaksir mencapai 7.000 ekor lebih yang hanya berusia satu bulan. “Punya saya istilahnya kurang lebih sekitar 7.000 lebih itu sudah ikan matinya, itu baru umur satu bulan,” akunya.
Dari dampak ini ikan dipanen akan lebih lama, “biasanya empat bulan setengah sudah panen, kemungkinan besar bisa jadi 5 bulan lebih panen soalnya kita memberi pakan tidak berani banyak, otomatis kita kurangi pola makannya untuk mengatisipasi kematian,” bebernya pada koranbanjar.net Selasa (10/8/2021) sore.
Akan tetapi surut air ini sudah teratasi oleh dibukanya air dari irigasi, akan tetapi para petani ikan berharap agar pihak irigasi membuka air terus-terusan.
“Kami berharap pihak irigasi dapat membukakan air secara terus-terusan, soalnya ini ‘kan baru sekilan (sejengkal) naiknya air. Mudah-mudahhan air terus naik bertambah-tambah, dengan meningkatnya volume air kemungkinan besarkan daya makan ikan kami, bertambah lagi nafsu makannya,” tandas dia.(mj-40/sir)