Tukang ojek, Suhaimi (47) mengaku mengalami penurunan pendapatan secara drastis akibat dampak Covid-19, Sabtu (10/7/2021).
BANJARBARU, koranbanjar.net – Pria yang sudah menekuni profesinya selama 28 tahun itu, tiap hari mangkal di depan Taman Bougenville, tepatnya di Jalan A. Yani, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Dulunya, ia bisa mendapat orderan paling sedikit tiga orang. Namun semenjak pandemi jarang ada pelanggan, bahkan tidak mendapat pelanggan sama sekali.
“Sebelumnya, saya narik paling sedikit tiga orang tapi sekarang semenjak adanya Covid-19 sepi. Apalagi, saingan sama ojek online. Jadi ya sering sampai tidak narik sama sekali,” ujarnya.
Sebelumnya, ia sempat disarankan agar mendaftar menjadi ojek online. Namun, karena tidak paham cara penggunaan aplikasi ojek online kemudian ditolaknya dan tetap menjadi ojek biasa sampai sekarang.
“Saya punya anak satu-satunya, dulu ngojek buat bayar kebutuhan sekolahnya. Terus lanjut ke jenjang kuliah dapat beasiswa. Alhamdulillah, sekarang sudah menjadi guru. Jadi kalo biaya makan dari hasil ngojek saya, sedangkan biaya rumah anak saya yang bantu,” pungkasnya. (MJ-37/YKW)