Selain menjalankan program home care terintegritas untuk warga disabilitas dan lansia, ternyata hanya dalam waktu 3,5 tahun semasa menjabat Walikota Banjarbaru periode 2021 – 2024, HM Aditya Mufti Ariffin sudah membangun dan meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui program RT Mandiri. Nah, seperti apa program RT Mandiri tersebut, berikut tulisannya.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Dalam waktu 2 tahun terakhir, banyak usaha mandiri yang tumbuh di Kota Banjarbaru. Baik di Kelurahan Cempaka maupun kelurahan-kelurahan lainnya. Ternyata, dampak positif pun sudah mulai sangat dirasakan masyarakat setempat.
Ada yang mendirikan usaha ternak sapi, kambing, keramba ikan, angkringan hingga tanaman anggrek. Usaha-usaha itu telah didirikan oleh RT Mandiri setiap kampung yang awalnya mendapat modal dari pemerintah daerah setempat.
Calon Walikota Banjarbaru Nomor urut 2, HM Aditya Mufti Ariffin bercerita, semasa kepemimpinan menjadi Walikot Banjarbaru pada periode sebelumnya, dia telah membentuk RT Mandiri di seluruh wilayah Kota Banjarbaru.
“Pemerintah telah membantu dana sebesar Rp75 juta untuk Pokmas (Kelompok Masyarakat) per RT. Pokmas membentuk UMKM untuk modal usaha. Usahanya tergantung dari Pokmas, tergantung riset RT masing-masing. Contoh di Desa Bangkal RT 11, kalau tidak salah mereka membuat usaha keramba ikan. Awalnya, punya keramba 1 hingga 2, sekarang udah punya puluhan keramba,” ujar dia.
Kemudian, lanjut Aditya, mereka membuka usaha lagi berupa ternak kambing, awalnya punya 4 ekor, kini sudah puluhan ekor. Dan kalau ada hajatan di kampung itu, perkawinan, maulidan, konsumsinya dibanrtu oleh Pokmas.
“Ulun ngecek ke sana, RT butuh bak sampah, kemudian RT Mandiri menyiapkan bak sampah. Artinya dampak RT Mandiri ini sudah dinikmati masyarakat. Dan Pokmas ini sudah berjalan di 180 RT, usahanya pun macam-macam. Misalnya lagi di Kemuning ada Warung Kopi Sirkem, itu usaha dari RT Mandiri, kemudian yang besar lagi usaha kebun melon juga usaha RT Mandiri, Kampung Kopi di Sidodadi juga usaha RT Mandiri,” bebernya.
Kalau di daerah lain, lanjutnya, mungkin satu kampung satu produk, sedangkan di Kota Banjarbaru satu RT satu produk.
“Sekarang ekonomi masyarakat meningkat dengan adanya RT Mandiri. Inilah yang akan terus kita kembangkan, sehingga warga Kota Banjarbaru betul-betul merasakan apa itu sejahtera,” pungkasnya. (kbn)