Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Drs H Achmad Fikry MAP didampingi Wakil Bupati HSS Syamsuri Arsyad SAP MA memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 bersama Satgas Covid-19 Kabupaten HSS, bertempat di Aula Rakat Mufakat Setda HSS, Senin(7/6/2021).
HULUSUNGAISELATAN,koranbanjar.net – Rapat ini turut dihadiri Ketua MUI Tuan Guru H Muhammad Ridwan Baseri, Kapolres Siswoyo SIK MH, Dandim 1003 Kandangan Letkol Armed Dedy Soehartono, seluruh Kepala OPD, Camat Se Kabupaten HSS serta para dokter Tim Penanganan covid-19.
Ditemui usai acara, Bupati Fikry menyampaikan rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan terakhir Covid-19 yang ada di Kabupaten HSS.
Ada dinamika peningkatan beberapa hari ini dan dirawat sebanyak 21 orang sempat turun hingga 6 orang namun naik kembali.
“Jadi, ingin kami pastikan adalah bahwa kita tidak boleh kendur harus tetap berusaha maksimal menerapkan protokol kesehatan agar dipatuhi dan ditaati oleh masyarakat,” ucap Bupati HSS.
Bupati HSS menjelaskan, melalui rapat evaluasi ini dapat diambil langkah-langkah strategis, konkrit, sekaligus mencari solusi bersama untuk menangani dan menurunkan angka penularan Covid-19.
“Penerapan Perbup akan terus kita lakukan di samping itu juga arahan Bapak Presiden bahwa pengetatan covid-19 diiringi dengan peningkatan ekonomi sehingga kita akan membuka objek wisata tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” papar dia.
Setiap pengunjung yang akan berwisata dipastikan harus membawa surat bebas/negatif Covid-19.
Ini salah satu termasuk dengan daya tampung hanya 50% kalau sudah jumlahnya banyak pengunjung yang lain tidak bisa. Kami tetap menghimbau kepada masyarakat jangan pernah merasa sudah selesai.
“Vaksin belum semua yang divaksin sehingga bagi yang belum divaksin saya mohon kesadarannya untuk divaksin,” jelasnya
Lebih lanjut orang nomor satu di Bumi Rakat Mufakat ini berharap agar kegiatan keagamaan dan pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan agar dapat dipersiapkan sesuai protokol Covid-19.
“Berkaitan dengan kegiatan keagamaan kami juga sangat memahami betul keinginan-keinginan masyarakat untuk membuka kegiatan tapi sekali lagi pastikan bahwa zona kita masih zona kuning,” katanya.
Sangat tergantung dari kesiapan pengelolaan majelis. Kalau jumlahnya tidak banyak mereka dapat mengatur silahkan tetapi apabila masyarakat yang jumlahnya banyak akan ditunda dulu.
Selanjutnya, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada bulan Juli 2021 akan dilaksanakan karena adanya dampak negatif dari pembelajaran online yang diterapkan.
“Nanti kita akan mulai Pembelajaran Tatap Muka atau PTM dengan catatan semua tenaga pendidik yang akan mengajar sudah harus divaksin,” sebut dia.
Saat PTM itu seperti yang dilaksanakan beberapa bulan yang lalu, hanya mata pelajaran pokok dan waktu sangat terbatas.
Tidak ada kegiatan olahraga, tidak ada kegiatan buka kantin, jadi semua anak bawa bekal dan tetap diantar oleh orang tua.
“Jadi sekarang kita tinggal mendorong masyarakat untuk mempersiapkan diri agar mempunyai peran yang aktif pada saat Pembelajaran Tatap Muka,” harapnya.
Sementara itu, Tuan Guru H Muhammad Ridwan Baseri menyampaikan sangat mendukung program pemerintah daerah dalam mendukung dan menegakkan protokol kesehatan Covid-19.
“Alhamdulillah sampai saat ini dari MUI Kabupaten HSS itu tidak ada perbedaan pendapat sama sekali dengan apa yang disampaikan oleh satgas ataupun pihak kesehatan,” ucapnya.
Selanjutnya, MUI sangat mendukung pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan, karena itu sesuai tuntunan agama, termasuk pelaksanaan vaksin.
“Kami sepakat hari ini agar tidak kendur, kita kencangkan lagi protokol, termasuk kita ajak masyarakat untuk bervaksin sehingga rasa aman itu akan lebih terasa lagi,” tuturnya. (kominfohss/dya)
