Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Hulu Sungai Selatan

Bupati Achmad Fikry Pimpin Apel Siaga Bencana Karhutla

Avatar
335
×

Bupati Achmad Fikry Pimpin Apel Siaga Bencana Karhutla

Sebarkan artikel ini
Bupati Hulu Sungai Selatan, Achmad Fikry memimpin pelaksanaan apel siaga bencana Kebakaran Hutan dan lahan (Karhutla). (Foto: Kominfo Hulu Sungai Selatan/Koranbanjar.net)
Bupati Hulu Sungai Selatan, Achmad Fikry memimpin pelaksanaan apel siaga bencana Kebakaran Hutan dan lahan (Karhutla). (Foto: Kominfo Hulu Sungai Selatan/Koranbanjar.net)

Bupati Hulu Sungai Selatan, Achmad Fikry memimpin pelaksanaan apel siaga bencana Kebakaran Hutan dan lahan (Karhutla) yang diselenggarakan di Lapangan Lambung Mangkurat, Kandangan, Selasa (6/6/2023).

HULU SUNGAI SELATAN, koranbanjar.netTujuan dari apel siaga bencana ini adalah mengintegrasikan seluruh komponen masyarakat, pemerintah, TNI-Polri, dan dunia usaha dalam menghadapi bencana, serta meningkatkan upaya mitigasi bencana melalui pembangunan fisik dan kesadaran serta kemampuan semua pihak dalam menghadapi bencana.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Apel siaga bencana kabut asap akibat Karhutla ini dilaksanakan dalam rangka membangun komitmen, sinergitas dan soliditas semua pemangku kepentingan, dalam berupaya pencegahan dan penanganan bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan,” ucap Achmad Fikry dalam sambutannya.

Achmad Fikry juga menegaskan prakiraan BMKG, bahwa musim kemarau atau musim panas pada tahun 2023 ini cukup panjang dan berpotensi menyebabkan kekeringan di beberapa tempat, sehingga diperlukan adanya langkah konkrit yang dilakukan bersama-sama dalam mengantisipasi musim kemarau.

“Tentunya hal ini menuntut kita semua untuk mulai bergerak bersama dengan, membangun sinergisitas dan kemitraan semua pemangku kepentingan, menggalang solidaritas dan komitmen bersama semua pihak, memetakan lokasi titik-titik api (hotspot) di wilayah masing-masing, memetakan kekuatan SDM, peralatan dan sumber air yang diperlukan serta mengaktifkan kembali posko gabungan sampai tingkat desa,” tuturnya.

Menurutnya, tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan melaksanakan sosialisasi, komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat petani dan nelayan maupun untuk tidak membakar lahan dengan cara lebih santun sesuai kondisi di lapangan.

“Upaya lainnya adalah penerapan sanksi hukum yang tegas bagi masyarakat petani dan nelayan yang melakukan pembakaran hutan dan lahan secara berulang-ulang, paling tidak ada efek jera bagi pelaku,” sambungnya.

Achmad Fikry mengatakan bencana memang tidak dikehendaki bersama, namun tetap harus selalu berupaya untuk melakukan pencegahan atau paling tidak meminimalisir dampak sebuah bencana bagi masyarakat.

“Tentunya setiap upaya kita harus barengi dengan selalu berdoa kepada Allah SWT, agar banua kita terhindar dari bala bencana,” pungkasnya. (Bay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh