Buka Liga Santri Piala Kasad, Bupati Tabalong Berharap Pesantren Dapat Dijadikan Sumber Rekrutmen Bibit Atlet

Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani melakukan tendangan bola pertama sebagai tanda di mulainya Liga Santri Tingkat Kabupaten Tabalong. (foto : arif/koranbanjar.net)

Liga Satri Nusantara Piala Kasad 2022, Tingkat Kabupaten Tabalong yang diikuti oleh tiga tim kesebelasan resmi bergulir, Senin (20/06/2022).

TANJUNG, koranbanjar.net – Berlangsung di Stadion Pembataan, pelaksanaan Liga Santri ditandai dengan pelepasan balon udara serta tendangan bola pertama dari tengah lapangan oleh Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani didampingi Dandim 1008/Tabalong, Letkol Inf Dhuwi Hendradjaja.

Dandim 1008/Tabalong mengatakan, liga santri merupakan kompetisi berjenjang, di mulai dari tingkat kabupaten kemudian melaju ke tingkat provinsi dan hingga ke tingkat nasional.

Liga santri sendiri bertujuan untuk mencari bakat, talenta atlet sepak bola dari kalangan santri khususnya yang masih berusia muda.

“Yang diharapkan muncul kaderisasi bertujuan untuk mencetak atlet-atlet nasional,” ucapnya.

Dalam liga santri di Kabupaten Tabalong, diikuti oleh tiga tim kesebelasan yang berasal dari pondok pesantren Al Madaniyah Jaro, Al Islam Kambitin dan Nurul Musthofa Mabuun.

Selanjutnya dari tiga kesebelasan yang bertanding, hanya ada satu kesebelasan yang akan menjadi perwakilan Tabalong pada liga santri tingkat provinsi Kalimantan Selatan.

“Harapan tingkat provinsi diwakili oleh salah satu tim dari Tabalong,” ujar Dandim.

Sementara Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani memberikan apresiasinya atas terlaksana liga santri.

“Ternyata sumber atlet itu tidak hanya disekolah umum, tapi juga di pesantren. Mungkin tidak hanya sepakbola tetapi cabang-cabang lain,” katanya.

Bupati mengaku tidak menduga, pertandingan liga santri akan seramai yang dia lihat.

“Jujur saja saya tadi membayangkan tidak seperti ini. Ternyata kelihatan teknik dribel kontrol bola mereka sudah kuasai,” ungkapnya.

Ke depan Bupati ingin liga santri di Tabalong dapat setiap tahun dilaksanakan, dan diikuti oleh lebih banyak peserta.

Tak hanya itu, dirinya juga berharap pondok pesantren dapat dijadikan oleh Dispora maupun Koni sebagai wadah rekrutmen bibit atlet.

“Saya juga akan memberikan arahan kepada dispora kemudian koni agar pesantren ini dijadikan sumber rekrutmen atlet, bukan hanya sekolah umum,” harapnya.

(anb/slv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *